Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berwirausaha Itu Sebuah Keberanian Sama Seperti Menulis

24 Oktober 2016   17:15 Diperbarui: 24 Oktober 2016   17:28 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis buku, Dr. Ir. Manerep Pasaribu sedang menerangkan peranan wirausaha dalam meningkatkan perekonomian negara ( sumber: dokumen IKATM -USU Jabodetabek)

Keberanian untuk gagal. Di dunia nyata, keberanian lebih berharga dari pengetahuan. Mengabaikan pemikiran negatif juga adalah kunci mendapatkan keberanian. Dengan kegagalan, seorang wirausaha belajar pelajaran paling berharga tentang bisnis dan kehidupan. Memahami dan merangkul kenyataan bahwa kesuksesan tidak terwujud tanpa kegagalan. 

Kamu harus berani untuk mengetahui bahwa kamu tidak tahu segalanya, mengabaikan apa yang perlu diabaikan, dan memiliki kegigihan melangkah maju terus mengatasi segala rintangan. Jika kamu gagal, kamu belajar. Ambillah itu sebagai kesempatan untuk meningkatkan pendidikan dan kecerdasan finansialmu. Bila kamu sukses, nikmatilah. Kamu hanya dapat merasakan manisnya kemenangan setelah banyak melalui perjuangan pahit.

Lolos 5 (lima) tanda ketidak-laikan wirausaha. Apa itu tanda-tanda tidak laik jadi calon wirausaha itu:

Tidak punya kulit tebal. Begitu kamu mengumumkan akan menjalankan bisnis sendiri dan tidak semua orang setuju dengan idemu. Kalau kamu tidak  siap menerima kritikan/ pukulan dan menanggapinya secara pribadi maka kamu tidak lolos.

Tidak suka terhubung terus menerus.Bila kamu kerap suka terpisah dari dunia usahamu, hanya normal berhubungan dengan bisnismu secara terjadwal misalnya mulai dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore maka kamu tidak lolos. Mulai dari awal, kamu harus sudah menghidupi dan bernafas dengan bisnismu dan terus menerus berpikir bagaimana meningkatkan sesuatu, mengurangi biaya dan menjual lebih sehingga hampir kamu tidak pernah tidur memikirkannya.

Masih butuh pujianuntuk usahamu. Bila kamu masih butuh pujian layaknya seorang karyawan kepada bosnya maka kamu tidak lolos. Saat jadi pewirausaha, pujianmu datang dalam bentuk berapa banyak kamu menghasilkan uang.

Masih butuh seseorang untuk memberimu motivasi. Sama seperti pujian, bila kamu masih membutuhkan motivasi dari orang lain maka kamu tidak lolos. Bila kamu seorang wirausaha, begitu bangun pagi hari tidak akan ada orang yang berdiri di dapurmu untuk menjabarkan tugas hari ini. Semuanya tergantung pada kamu.

Hanya nyaman memakai satu topi.Banyak orang yang hanya nyaman di satu bidang keahlian atau pekerjaan mereka entah itu seorang akuntan, atau seorang penulis atau seorang spesialis perancang acara. Orang seperti ini hanya nyaman mengerjakan satu pekerjaan dengan demikian mereka tidak lolos. Sebagai seorang wirausaha, apalagi wirausaha perseorangan maka kamu seringkali melakukan berbagai pekerjaan, memutuskan berbagai kebijakan dan harus percaya diri dalam melakukan semuanya itu.

Jadi kamu sudah lolos kelima tanda tersebut, bulatkan tekadmu menjadi seorang wirausaha. Yang jelas keberanian adalah pondasi utama.

Sama seperti: “menulis ada suatu keberanian kata sastrawan, Pramoedya Ananta Toer” , demikian juga dalam membangun bisnis sendiri. Kemuliaan menulis adalah dedikasi yakni bekerja untuk keabadian sseperti ada ungkapan: ““Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian - Pramoedya Ananta Toer” . Maka membangun bisnis atau usaha untuk menciptakan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk melayani manusia, layaknya bekerja untuk keabadian seperti ungkapan seorang industrialis, Henry Ford: “There is one rule for the industrialist and that is: make the best quality goods possible at the lowest cost possible, paying the highest wages possible.”

Mari bersama berani bekerja untuk keabadian entah itu menulis atau berwirausaha. Setelah membaca artikel ini, kamu pasti sudah berani. Ayo Action! Ciyaattt ...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun