Pada sabtu yang lalu, 22 Oktober 2016 yang di dalam ruangan aula di sebuah hotel mewah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan saya sempat berdiskusi dengan salah satu peserta sekaligus senior saya waktu kuliah, sebut saja namanya Bang Mahendra Sitepu, atau akrab disapa Bang Mahe. Bang Mahe saat ini telah memiliki 3 (tiga) bidang usaha yakni digital/ IT, garmen dan kesehatan dan domisili di Medan dan sempat menorehkan prestasi nasional sebagai finalis wirausaha mandiri dan final start-up Bekraf & Ideafest di tahun 2016 ini.
Sebagai seorang wirausaha, dia memandang jika wirausaha itu adalah pengetahuan maka kalau diterapkan oleh orang yang berbeda-beda dan dengan metode yang sama maka sepatutnya hasilnya pasti mendekati sama. Namun sepertinya tidak demikian, kerap kali hasilnya dari pengetahuan tentang wirausaha yang sama memperolehnya : ada banyak kegagalan, ada juga yang beruntung dan ada juga yang mendulang keberhasilan gemilang.
Ini artinya wirausaha adalah bukan semata pengetahuan yang dapat diperoleh di buku maupun sekolah (hard skill) tapi juga keterampilan yang terus diasah secara terus menerus layaknya soft skill seperti kemampuan diri yang terus diasah yakni komunikasi, ketahanan mental, kesabaran, dan manajemen waktu.
Pengetahuan Antara Kepemimpinan Dan Inovasi
Kami sempat berdiskusi demikian karena ruang aula tersebut sedang membahas tentang membahas tentang jiwa dan roh kewirausahaan melalui kacamata seorang penulis buku. Acara bedah buku yang berjudul: “From The Perspective of Strategic Management: Knowledge, Innovation and Entreprenuership” karya Dr.Ir. Manerep Pasaribu. Untuk mempertajam diskusi, pengusaha konstruksi migas dari PT Petronesia Benimel, Ir. Benny Siagian bersama dengan pengurus Ikatan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (IKATM-USU) menghadirkan panelis pembanding yang ahli di bidangnya yakni Dr. Ir Jonner Napitupulu, akademisi USU sekaligus pengurus KADIN Sumatera Utara juga Ahli Mekanika Tanah, Ir. Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama PT Pelindo I dan Ir. Jamsaton Nababan, Development Director PT Pertamina EP Cepu.
Dan yang memaksa penulis untuk terus berkarya adalah munculnya Paranoia, yakni ketakutan positif sebagai seorang pengajar di universitas bilamana tidak menerbitkan buku panduan bagi mahasiswa maka akan selesai karir dan berhenti servisnya di universitas. Maka dengan aplikasi manajemen strategis yakni memanfaatkan dan memadukan sumber daya yang tersedia mulai dari fasilitas kerja dan asisten yang didorong oleh Paranoia dan dikuatkan oleh kerangka dan tujuan menulis buku di antara kesibukannya di dunia industri dan kampus maka penulis mampu melahirkan buku-buku karyanya untuk umum khususnya mahasiswanya.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Ir. Bambang Eka Cahyana yang hadir sebagai salah seorang panelis pembanding praktisi, mengapresiasi penulis buku yang memaparkan studi kasus sebagai bahan pembelajaran manjemen strategis. Menambahkan pengalamannya dalam menukangi Pelindo 1 menjadi BUMN yang memperoleh penilaian sangat bagus, mendapat Award Infobank BUMN 2013 mulai dari pertumbuhan aset, penjualan, laba, serta rasio keuangan.
Kini di tangan dinginnya aset Pelindo I meningkat tajam pada Juni 2016 mencatata pendapatan usaha Rp 1,6 Trilyun dan aset naik mencapai Rp 6,40 Trilyun. Pelabuhan Belawan dengan kapasitas 1,2 Juta twenty-foot equivalent units (TEUs) memberikan Pelindo I arus kas yang stabil dan peringkat nasional senior tanpa jaminan Fitch Rating Indonesia: ‘AA (idn)’ , mencerminkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang relatif rendah terhadap perusahaan atau obligasi yang diterbitkan di negara yang sama.
Menurutnya, kepemimpinan strategis seyogyanya mampu melahirkan generasi pemimpin yang baik dan juga menyiapkan tradisi yang efektif yang berkesinambungan semacam tradisi atau warisan luhur yang sering disebut sebagai “Leave A Legacy”. Di Pelindo I, kami menerapkan hal ini termasuk mengganti logo baru perusahaan sebagai identitas dan roh dari tujuan perusahaan, bekerja sama dengan pelabuhan kelas Internasional seperti dengan Port of Rotterdam dan membangun terminal penumpang Belawan berwajah baru standar bandara.