"Jaminan Kesehatan Gratis"
"Sembako Gratis...hehehe...
Basi khan....tapi kok laku ya. Ajaib.
Mungkin inilah rahasia alami yang sudah berhasil dipraktekan oleh ahli kampanye dan politikus bangsa Indonesia. Kata-kata dan janji positif yang basi ini berhasil terungkap keajaibannya oleh Pak Massaru Emoto.Â
Pak Emoto mengunngkapkan manusia adalah mahluk yang mengandung banyak unsur air dalam tubuhnya. Air memiliki partikel kristal yang baik dan buruk tergantung perasaan manusia di sekelilingnya. Ucapan yang baik, indah  dan positif  menghasilkan kristal air yang indah dan mengagumkan seperti layaknya air suci yang beliau teliti. Begitu juga dengan janji-janji indah saat kampanye merupakan tumpahan atau sihir untuk pendengar merasakan sesaat siraman air suci.
Kebasian yang menghebohkan pada era saat ini adalah slogan "Revolusi Mental". Demikian dahsyatnya arus informasi, slogan bahkan media internasional terkemuka mengumandangkan "New Hope" (Harapan Baru). Doktrin "Revolusi Mental" tersaji di berbagai kanal informasi dan berita bahkan bahasa tubuh "Salam Dua Jari".
Kaset usang "Revolusi Mental" dirilis ulang dengan tampilan yang ciamik dan ramah pengguna. Isi suara kaset ini pertama kali diputar pada saat pidato kenegaraan presiden Soekarno (Bung Karno) pada tanggal 17 Agustus 1957, sebagaimana pengakuan dalam  pidato Ibu Megawati pada kongres partai banteng 2015 yang lalu. Bung Karno pada waktu itu menggelorakan semangat revolusi Nasional yang dikenal dengan Berdikari - berdiri di atas kaki sendiri- bagi bangsa Indonesia guna memberikan semangat kebanggaan pada eksistensi bangsa, dari pada berdiri di atas utang luar negeri yang terbukti menghadirkan ketergantungan dan ketidakberdayaan.Â
Â
Satu Kata Beda Perbuatan
Saya mengutip perkataan petinggi partai banteng yang mengusung Revolusi Mental, pada setiap pidato pembukaan kongres partai kerap mengatakan bahwa pendidikan politik, moral politik yang paling sederhana yang dituntut dari seorang pemimpin yang betul-betul revolusioner adalah satunya kata dengan perbuatan, satunya mulut dengan tindakan.Â
Pernyataan moral politik yang sederhana namun maha berat pelaksanaannya, menurut saya itu sama dengan mengamalkan janji suci. Apalagi dalam praktik politik, janji suci boleh basi eh salah... sederhana tapi menjalaninya cenderung berdarah-darah penuh nanah dan kotoran.Â