Kalo merujuk pada hukum pasar ekonomi klasik , harga minyak dunia turun karena over-stock atau kelebihan produksi minyak bumi mentah.
Kalo merujuk pada hukum pasar ekonomi Keyness, harga minyak dunia turun karena efek domino dari gelembung ekonomi pada obilgasi dan kebijakan penetapan harga, upah kerja dan bank sentral dari pemerintah yang cenderung instan dan menguat.
Kalo merujuk pada asumsi perumusan Ekonomi Modern Abad 21, harga minyak dunia turun dan cenderung merosot terus karena perputaran uang dan modal di seluruh dunia bukan lagi dikuasai oleh bank sentral negara atau pemerintah melainkan oleh beberapa individu berharta dan bermodal besar (individu-individu ini menahan uang atau modalnya untuk membeli ladang atau hasil produksi minyak bumi dunia). Fenomena ini merupak efek dari Ekonomi Keynes yang disebut sebagai Wealth Inequality (Ketidaksetimbangan Kekayaan) dimana pada tahun 2015, kekayaan 1 % individual tersebut sama dengan total kekayaan 99% Â populasi dunia. Dunia sekarang yang kita hidupi ini fakta menyedihkan 1 % individu ultra kaya menguasai separuh total kekayaan dunia dan separuh populasi orang paling miskin hanya menguasai 1% dari satu persen dari total kekayaan dunia.
 [caption caption="Piramida Kekayaan Populasi Dunia 2015 (sumber: Credit Suisse)"]
Â
Â
[caption caption="Penyebaran Kekayaan Individu Ultra Kaya Di 20 Negara Dunia (sumber: Credit Suisse)"]
Â
Â
http://www.theguardian.com/money/2015/oct/13/half-world-wealth-in-hands-population-inequality-report