Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Indonesia sebagai Garda Istimewa Misi Perdamaian Dunia

29 Oktober 2020   18:53 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:58 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  4 : Sertifikat Web Seminar The Role of Women negiators and mediators oleh Kemlu doc. Edrida Pulungan

Salah satunya dengan menciptakan jaringan Global Gender Advisory, yang terdiri atas para penasihat ahli dalam hal pengarusutamaan gender lintas divisi berbagai lini operasi dan menyuarakan urgensi  peranperempuan dalam misi penjaga perdamaian PBB. 

Seperti yang telah dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Selandia Baru dengan membentuk Jaringan Penasihat Wanita Militer Pasifik pertama yang diadakan di Suva, Fiji.

Pengalaman Penulis 

Dalam hal ini, Penulis juga tertarik untuk ikut pelatihan  program pelatihan regional tentang Women, Peace, and Security (WPS) di Jakarta. Hal tersebut untuk menambah pengetahuan penulis terkait kajian peran perempuan dalam perdamaian setelah diundang dalam Paris Peace Forum 2019 dalam mempromosikan perdamaian melalui sastra dan budaya sehingga tertarik untuk ikut Pelatihan  yang dihadiri oleh 60 diplomat wanita dari negara-negara anggota ASEAN, Timor Leste dan Papua Nugini.

 Yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam webinar daring selama dua hari dan menegaskan kembali perlunya para pemimpin ASEAN untuk bergerak maju dengan mengimplementasikan agenda WPS di Asia Tenggara serta menekankan pentingnya melibatkan lebih banyak perempuan dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB.

Gambar  4 : Sertifikat Web Seminar The Role of Women negiators and mediators oleh Kemlu doc. Edrida Pulungan
Gambar  4 : Sertifikat Web Seminar The Role of Women negiators and mediators oleh Kemlu doc. Edrida Pulungan

Saya juga ikut Virtual Coaching clinic Diplomasi HAM dan Kemanusiaan Multilateral  yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri yang diseleksi oleh Kementerian luar negeri dan diselenggarakan tanggal 28 september bersama 40 peserta lainnya. Tentu ini pengalaman yang berharga bagi saya sebagai dosen hubungan Internasional, penulis juga penggiat literasi perdamaian. 

Saya yakin " Investing in women equals investing in peace" karena perempuan adalah embrio yang mudah menebar benih perdamaian karena jiwa pengasuhan yang ada dalam dirinya. 

Gambar 5 :   Puisi
Gambar 5 :   Puisi " Setelah Helsinki  dan Sertifikat  Coaching Virtual tentang Hak Aasi Manusia  oleh Kemlu doc. Edrida Pulungan

Gambar 6. Buku puisi : Seperti Belanda . Dari Konflik Aceh ke MOU Helsinki  doc. Edrida Pulungan 
Gambar 6. Buku puisi : Seperti Belanda . Dari Konflik Aceh ke MOU Helsinki  doc. Edrida Pulungan 

Saya juga aktif menulis puisi perdamaian diantaranya menerbitkan buk u puisi " Thousand Peace Poetry for the world" yang sudah menjadi koleksi " Globe Peace Library"  di Paris bersama buku tokoh- tokoh pemimpin negara lainnya yang saya serahkan saat menjadi undangan Paris Peace Forum 2019 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun