Salah satunya dengan menciptakan jaringan Global Gender Advisory, yang terdiri atas para penasihat ahli dalam hal pengarusutamaan gender lintas divisi berbagai lini operasi dan menyuarakan urgensi  peranperempuan dalam misi penjaga perdamaian PBB.Â
Seperti yang telah dilakukan oleh Angkatan Pertahanan Selandia Baru dengan membentuk Jaringan Penasihat Wanita Militer Pasifik pertama yang diadakan di Suva, Fiji.
Pengalaman PenulisÂ
Dalam hal ini, Penulis juga tertarik untuk ikut pelatihan  program pelatihan regional tentang Women, Peace, and Security (WPS) di Jakarta. Hal tersebut untuk menambah pengetahuan penulis terkait kajian peran perempuan dalam perdamaian setelah diundang dalam Paris Peace Forum 2019 dalam mempromosikan perdamaian melalui sastra dan budaya sehingga tertarik untuk ikut Pelatihan  yang dihadiri oleh 60 diplomat wanita dari negara-negara anggota ASEAN, Timor Leste dan Papua Nugini.
 Yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam webinar daring selama dua hari dan menegaskan kembali perlunya para pemimpin ASEAN untuk bergerak maju dengan mengimplementasikan agenda WPS di Asia Tenggara serta menekankan pentingnya melibatkan lebih banyak perempuan dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB.
Saya juga ikut Virtual Coaching clinic Diplomasi HAM dan Kemanusiaan Multilateral  yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri yang diseleksi oleh Kementerian luar negeri dan diselenggarakan tanggal 28 september bersama 40 peserta lainnya. Tentu ini pengalaman yang berharga bagi saya sebagai dosen hubungan Internasional, penulis juga penggiat literasi perdamaian.Â
Saya yakin " Investing in women equals investing in peace" karena perempuan adalah embrio yang mudah menebar benih perdamaian karena jiwa pengasuhan yang ada dalam dirinya.Â
Saya juga aktif menulis puisi perdamaian diantaranya menerbitkan buk u puisi " Thousand Peace Poetry for the world" yang sudah menjadi koleksi " Globe Peace Library" Â di Paris bersama buku tokoh- tokoh pemimpin negara lainnya yang saya serahkan saat menjadi undangan Paris Peace Forum 2019Â