Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Libur Isa Almasih, untuk Siapa?

26 Mei 2022   10:45 Diperbarui: 26 Mei 2022   10:55 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya, pemerintah bisa memberikan keistimewaan kepada masing-masing agama untuk mendapat pengakuan tentang hari-hari besar agama masing-masing dengan dicantumkan sesuai dengan kaidah keagamaan yang dianut.

Demikian pula dalam perjalanan sepanjang tahun keamaan dari tiap agama. Dalam hal ini, untuk agama Kristen, sebagai perjalanan dari kelahiran Yesus Kristus atau Natal, Wafat Yesus Kristus, Kebangkitan Yesus Kristus, hingga Kenaikan Yesus Kristus.

Jika rangkaian sakral keagamaan itu kemudian tercantum sesuatu yang beda dari hakikat pemahaman yang diimani karena hegemoni agama lain, tentu menjadi suatu hal yang pantas untuk direnungkan.

Di sisi lain, saat ini, orang tak begitu banyak butuh kalender dinding atau kalender di meja. Era sekarang kalender itu bisa dipasang di gawai masing-masing. Orang bisa menuliskan sesuai keyakinannya untuk memberi nama di tanggal hari libur.

Seperti hari ini, Anda bisa menuliskan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus dan menjadi permenungan. Atau mencantumkannya sebagai Kenaikan Isa Almasih. Asalkan, Anda tidak menuliskannya hari libur dongeng sebagaimana Rocky Gerung menyebutkan Kitab Suci tak lebih sekadar fiksi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun