Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Suku Maori pada Industri Pariwisata di Tengah Isu Melayu Rempang

18 September 2023   15:01 Diperbarui: 18 September 2023   15:24 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampak sejumlah turis berlalu lalang di jalanan sempit desa Maori yang berada ditengah hutan yang sumber airnya terjaga_Dokumen Pribadi
Tampak sejumlah turis berlalu lalang di jalanan sempit desa Maori yang berada ditengah hutan yang sumber airnya terjaga_Dokumen Pribadi

Turisme saat ini sepertinya telah mengarah kepada bagaimana pengunjung mendapatkan pengalaman langsung dari sebuah keunikan adat budaya tertentu. Secara sederhana kita dapat menyebut sedikit contoh seperti Bali dan Yogyakarta dengan keunikan budayanya sehingga menjadikannya sebuah nilai tambah tak ternilai untuk alasan pengunjung ingin terus pergi berkunjung. 

Kemudian sedikit beranjak ke kota wisata dunia seperti Kyoto juga tetap bertahan sampai saat ini karena kentalnya  budaya Jepang yang dimilikinya. Terakhir Singapura dengan angka kunjungan turisme tingginya juga terus berupaya mempertahankan keunikan adat budaya kehidupan masyarakat asli yang ada dan menyatu dalam sebuah industri pariwisata secara keseluruhan demi memberikan keunikan pengalaman bagi seluruh pengunjung.

Keindahan alam sepertinya memerlukan pelengkap adat budaya untuk menjadi destinasi pusat kunjungan turisme dimasa datang. Kehidupan Masyarakat Melayu Rempang dengan adat istiadatnya yang ada yang jika dikemas secara kreatif dan inovatif tentu akan seperti oase ditengah keseragaman berbagai destinasi yang ada. Ia juga seperti nyawa bagi sebuah lokasi karena jejak panjang sejarah adat budaya yang berkelindan didalamnya yang membuat penasaran semua turis dimasa yang akan datang. 

Maori dan Melayu Rempang adalah karunia entitas budaya yang ada dan tinggal bagaimana kita dapat melihat kembali untuk dapat dikemas dengan baik sesuai kebutuhan turisme tanpa saling menegasikan diantara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun