Seharusnya keluarga misterius itu masih dapat aku lihat dengan jelas. Bulan kembali terang benderang. Awan hitam yang menggantung telah tersapu angin laut ke daratan.
Darahku kembali berdesir dan terasa sendi-sendiku lemas setelah melewati sungai kecil tersebut. Ternyata tidak kutemukan tapak kaki mereka sama sekali, karena tidak ada jalan menuju kedarat di sepanjang jalan dibibir pantai tersebut dimana semak-semak belukarnya tebal serta tinggi.
Aku mencoba menyimpan semua kekalutan setelah apa  yang kulihat dan alami pada diriku saat ini. Aku harus meyakinkan kepada tamuku seolah tidak ada hal ganjil apapun. Sampai saat ini, yang justru sangat bersemangat yaitu ketiga tamuku ini seolah tidak terbendung lagi untuk menjelajahi setiap jengkal pulau yang eksotis ini sambil menuju Tanjung Dara.
Aku berharap bahwa kejadian didepan kami dinihari nanti, hanyalah hal-hal yang menyenangkan tanpa ada sesuatu yang perlu aku khawatirkan. Sampai terakhir dengan kami kembali ketenda lagi menjelang subuh nanti.