Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Catatan Perjalanan Sang Kapten (6. Bentura Budaya di Batavia)

26 Januari 2022   13:44 Diperbarui: 26 Januari 2022   13:47 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi dari pictsart app

"Ya,Tuan Stewart!", jawabnya singkat membalasku masih dengan nafas tersengal-sengal, sekaligus ia berusaha memastikan dugaanku adalah benar adanya.

 

 Tarian topeng Batavia yang dibawakannya adalah sebuah tarian energik dengan lenggak lenggok gemulai yang diiringi musik dan seorang penyanyi tradisional. Pertunjukan yang mendapatkan tepukan meriah dari semua pejabat kehormatan Inggris di Batavia.

 

Dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal dan bulir-bulir keringat tampak membasahi keningnya. Wajah Mayang tampak sangat berbahagia dan puas karena telah dapat menampilkan tarian yang sangat dijiwainya sehingga mendapat tepukan meriah dari seluruh hadirin. Dikepalanya tampak hiasan tajuk-tajuk berwarna emas yang terus bergerak seperti tidak mau berhenti menari. Beberapa asesori gelang, kalung dan ornamen baju serta ikat pinggang tampak berlomba untuk menonjolkan warna kemilau kuning keemasannya. Kebaya putih dan sarung berwarna cerah yang dikenakan menambah sempurna setiap gerakan tariannya yang gemulai namun sangat bertenaga dibeberapa bagiannya. Seperti seorang penari profesional

 

 "Siapa mengantarmu pulang?", sambungku kembali penasaran dan berusaha lebih mendekat.

 

"Dan aku bisa mengantarmu pulang sekarang, Mayang!"

 

 "Diantar Dirja, Tuan!" sahut Mayang langsung sambil menunjuk seorang pemuda pengiring musik kendang saat pertunjukan sebelumnya. Pemuda yang ditunjuk kemudian mengangguk-angguk beberapa kali. Kemudian merekapun terlihat segera bergegas meninggalkan ruangan bersama grup keseniannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun