Â
Sopir taksi saling beradu cepat untuk mendapatkan penumpangnya. Mungkin hari ini penumpang lagi sepi karena bukan hari kerja.
Di perjalanan keluar tol, bunga kertas beraneka warna yang ditanam di median jalan terasa menyejukkan mata ditengah terik matahari tropis yang menyengat.
Dihotel kembali kita diminta untuk menerapkan prokes. Hand sanitizer disediakan dipintu lift, jejak kaki untuk posisi antri atau berdiri sudah diatur sedemikian rupa.
Untuk memasuki mal juga kita diminta kembali menunjukkan aplikasi yang memperlihatkan kita telah divaksin sempurna.
Waktu PCR yang efektif berlaku hanya 2 hari, sehingga memaksa kami mencari tempat tes disekitar hotel tempat menginap agar keesokan harinya diizinkan menaiki pesawat. Pencarian bermula sekembali dari melaksanakan dinas pukul 15.00. 4 tempat kami sambangi mulai dari berjalan kaki sampai dengan naik kendaraan umum. Tetapi kami tidak mendapatkannye. Tutup, hasil tes yg terlalu panjang membuat kami belum bisa mendapatkannya sampai waktu maghrib tiba.
Kemudian di lanjutkan mencari diluar wilayah hotel dibeberapa titik dan akhirnya mendapatkannya di sekitar Gambir yang melayani 24 jam penuh. Pilihan tes tersedia dalam durasi hasil tunggu yg berbeda mulai dari 10, 16 dan 24 jam
 Semakin singkat harga yang dibayar akan semakin tinggi serta mendekati juta an yang dibawah 10 jam. Kami kembali ke hotel setelah mendekati pukul 12 malam dan terus berharap virus tidak menginfeksi tubuh serta berharap cepat berlalu dari alam yang tampak mulai rapuh.
Sebuah perjalanan rindu Jakarta yang mendebarkan. Kehidupan normal baru menjaga diri sendiri sekaligus bagaimana upaya kita melindungi orang lain.
Jan Bestari
 17-19 Oktober 2021