Katanya...
Dikala musim kemarau akan terlihat beberapa pengembara menggas kendaraan roda dua di dasar danau Sentarum. Mereka datang untuk memanen ikan-ikan yang sedang terjebak di palung-palung yang siap mengering bersamaan dengan alur air yang menyerupai aliran-aliran sungai sedang kehabisan airnya.
Saatnyalah musim pesta panen ikan dimulai..
Nelayan-nelayan air tawar berwajah ceria lengkap dengan jala ditangannya. Penduduk lokal bahkan dengan tangan kosong pun dapat menangkap ikan-ikan yang sedang kekeringan tersebut.
Sumber protein bergizi tinggi tersebut kemudian diawetkan penduduk dengan beragam cara. Kemudian produk bernilai ekonomis tinggi tersebut sangat dicari dipasaran lokal maupun regional.
Sepandan tempat persinggahan siang itu seperti batu karang yang menyembul dari lautan luas. Menara pantau untuk memuaskan indera mata berdiri kokoh ditengah terpaan angin kencang yang seolah tidak pernah berhenti. Tanpa terasa waktu telah beranjak diambang Ashar.
Seorang petugas resort mengatakan untuk kami harus segera kembali sebelum angin dan ombak sore memecah keheningan danau eksotis ditengah terik sore itu.
Jan Bestari
12-12-2021
#Seri kisah perjalanan ke negeri huma di atas bukit#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H