Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sebuah Cerita Cawan Air Gigantic, Bernama Sentarum

16 Januari 2022   06:45 Diperbarui: 16 Januari 2022   06:49 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sesaat menjejak diri di Resort Sepandan_Jumat, 3 Desember 2021)

Lanjak Sentarum,  tempat teduh yang berada dilembah kaki bukit Kedungkang.Sesaat mencapai tempat bernama Genting Lanjak tersajilah lukisan lanskap alam hebat ciptaan Nya.Dari atas ketinggian tersebut sejenak kita dibuat terpana dengan segala hal yang tertangkap oleh panca indera kita. Dengan luasan khusus resort kawasan hutan Sepandan mencapai 20.884 hektar tentu akan terlihat pemandangan menghampar sampai batas ujung horizon langit menyentuh bumi.

Bayu masih berhembus tenang, danau air tawar disiang yang cerah itu terlihat menyerupai samudera biru yang masih  menyisakan pemandangan beronggok-onggok tajuk pohon Putat (Baringtonia acuatangula) yang tampak menyerupai pulau mini ditengah hamparan samudra yang luas. Jenis tanaman itu jugalah yang menjadi sumber pakan utama lebah hutan (Apis dorsata) yang banyak hidup berkoloni yang menggantungkan sarang-sarangnya dengan madu murni didalamnya.Kemudian cairan multiguna bagi tubuh itu menjadi sumber pendapatan hidup masyarakat sekitar.

Ahh..Sentarum memang permai...

Teroka Sentarum berlanjut dengan menaiki speedboat menuju Resort Sepandan yang ditempuh dalam waktu lebih kurang setengah jam dari bibir danau ditengah perkampungan padat bernama Lanjak.

 Air gambut jernih berwarna coklat kehitaman tanpa rasa itu berkilauan diterpa sinar matahari terik namun tetap terasa dingin dan segar sesaat menerpa tubuh.  Pohon-pohon Putat berkayu dan berdaun lebat yang tumbuh didasarnya hari itu sebagian besar masih terendam oleh karena level air yang meninggi.

 Siang itu angin berhembus cukup kencang sehingga tubuh terasa berayun seperti di atas lautan yang sedang bergelombang.

Di dasar danau ini jugalah berdiam berbagai hewan endemik alami seperti berbagai jenis ikan air tawar eksotis yaitu arwana merah (Sceleropages formosus) yang sangat terkenal. Selain itu danau ini juga dijaga yang oleh penduduk lokal disebut dengan Senyulong (Tomistoma shlegelii) dan spesies Crocodilus formosus yaitu buaya-buaya penjaga Sentarum.

Di musim penghujan ini, Sentarum berubah bak cawan raksasa dengan ukuran super gigantic. Semua tampak seperti lautan luas yang terkurung oleh gunung-gunung tinggi menghunjam bumi. 

Sesekali burung berterbangan diatas langit menukik menjemput rezekinya diatas air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun