Mengingat sekarang bisa sekolah tapi dengan masker. Lana sangat tidak ingin banyak bicara karena masker. Sangat susah bernafas dan berbicara dengan masker.
"Lan, bisa bantu cek tugas yang dikasih lewat kemarin ga" Ucap teman sebangku Lana. Sebelum aku menjawab tiba-tiba ada yang menyela.
"Sini aku aja ya" Jawabnya dengan nada arogan dan wajah sombong yang menyebalkan.
Aku melengah terlihat Nadia yang sedang memamerkan kepintarannya. Lana bersyukur karena dia ga jadi harus memeriksa tugas tersebut.
'Malas, aku ingin segera pulang. Aku malas sekali melihat manusia seperti dia.'
Jam istirahat tiba. Nadia baru saja keluar dari ruang guru. setelah itu, Mika dipanggil oleh wali kelasnya. bagi Lana itu bukan urusannya. Tidak usah ikut campur.
Banyak siswa yang berdiri didepan ruang guru. Manusia hobi sekali kepoan. Kalau mau tau, sekalian aja masuk ke dalam sana. 'Menyebalkan banget'
Setelah Mika keluar terjadi kehebohan. Â Suasana kelas menjadi dingin. Semua anak kelas tau apa masalahnya. Lana sih dak ngurus.
Mika langsung menatap tajam Nadia. "Kenapa kau mengadukan aku? Aku tidak pernah menyontek padamu tuh?"
Nadia membalas tatapan tersebut dengan tatapan mengejek. "Bukannya benar ya? Kemarin kamu nyontek UH matematika ke aku loh. Kamu kira aku ga liat?"
Gaduh, Lana paling malas dengan suasana ini. Mereka adu mulut, lalu Nadia kabur ke mejaku. Aku terkejut, 'apa lagi ini?'