tapi ku tak punya cukup waktu
 untuk selamanya jadi pria yg kuat,
 untuk terus menahan peluru.
 tak apa, meski pada akhirnya kuharus hancur seperti ini,
 ini tak seberapa..
 kau boleh membunuhku kapan saja,
 dari awal juga telah kuserahkan hidupku.
 karna pria sejati harus tau, kapan saat yg tepat untuk mati, demi pujuaan hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!