Oleh karena itu, framework tata kelola data memastikan keamanan dengan mengenkripsi data dan mengatur akses hanya kepada pihak yang berwenang.
3. Memenuhi Regulasi yang Berlaku
Undang-undang seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa dan UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia mengatur penggunaan data secara ketat. Tata kelola yang baik membantu bisnis mematuhi aturan ini dan menghindari sanksi hukum.
4. Meningkatkan Kepercayaan Publik
Transparansi dalam pengelolaan data membangun kepercayaan pelanggan, yang pada akhirnya memperkuat reputasi bisnis.
Dalam hal ini, pelanggan ingin memastikan bahwa data mereka tidak disalahgunakan untuk tujuan komersial tanpa persetujuan, diproses secara transparan dan etis, serta disimpan dengan aman untuk melindungi privasi.
Contoh nyatanya seperti Netflix yang menggunakan AI untuk merekomendasikan konten berdasarkan riwayat tontonan, namun dijelaskan secara transparan pada kebijakan privasi mereka.
Langkah-Langkah Membangun Tata Kelola AI yang Etis dan Efektif
1. Identifikasi Risiko Data
Sebelum mengimplementasikan AI, perusahaan perlu memahami risiko data yang dihadapi.Â
Risiko ini mencakup kebocoran data, akses yang tidak sah, dan penggunaan data yang bias. Mengidentifikasi risiko sejak awal memungkinkan perusahaan mengambil langkah preventif dan membangun sistem yang aman.
Langkah-Langkah: