Memonitor Ancaman Eksternal: AI juga mampu mendeteksi ancaman dari regulasi baru atau tren teknologi yang dapat memengaruhi bisnis.
Tools yang digunakan: ChatGPT, Claude, Tableau, Power BI.
Contoh Nyata dari Unilever: Unilever menggunakan AI untuk mengoptimalkan penempatan produk di rak toko fisik dan e-commerce, memastikan konsumen mendapatkan produk yang tepat dengan lebih efisien. AI juga digunakan dalam simplifikasi SKU, membantu Unilever menentukan produk mana yang harus dipertahankan atau dihentikan untuk memaksimalkan efisiensi dan pertumbuhan.
#5 Pemantauan Sentimen dan Persepsi Brand
AI juga sangat efektif dalam memantau sentimen konsumen terhadap brand melalui platform media sosial dan ulasan online. Dengan informasi yang akurat, perusahaan dapat merespons lebih cepat dan lebih tepat dalam menjaga citra mereka.
Bagaimana AI dapat membantu?
Analisis Sentimen Konsumen: AI dapat memproses bahasa yang digunakan dalam ulasan dan posting media sosial untuk menilai sentimen positif atau negatif terhadap brand.
Perbandingan Sentimen: AI membandingkan sentimen terhadap brand sendiri dan kompetitor, membantu memahami posisi perusahaan di mata publik.
Rekomendasi untuk Meningkatkan Citra: Berdasarkan hasil analisis, AI memberikan saran untuk memperbaiki atau mempertahankan persepsi brand di mata konsumen.
Tools yang digunakan: ChatGPT, Sprout Social, Hootsuite.
Contoh Nyata dari Nike: Nike menggunakan AI untuk menganalisis sentimen konsumen dari ekosistem aplikasinya, data perusahaan, dan supply chain untuk meningkatkan strategi pemasaran globalnya. Salah satu strateginya adalah Consumer Direct Offense, dengan fokus pada penjualan langsung ke konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H