Mohon tunggu...
Edeline Nezia Putri
Edeline Nezia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nama saya adalah Edeline Nezia Putri, kebanyakan orang memanggil saya Edeline. Saya adalah pelajar yang mempunyai impian yang besar.

Hobi saya adalah bernyanyi, menonton youtube, dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan yang Berujung Buruk

8 September 2024   08:21 Diperbarui: 8 September 2024   08:25 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Pemberontakan tersebut di Jawa Barat bertujuan untuk mendirikan negara islam. Yang melatarbelakangi pemberontakan ini adalah ketidakpuasan Kartosoewrijo terhadap perjanjian Renville. Perjanjian tersebut telah memaksa TNI untuk mundur dari Jawa Barat. Lalu, kecewa dengan pemerintah yang kurang mengakomodasi aspirasi kelompok Islam.

     Kemudian, Sosial ekonomi yang buruk membuat banyak masyarakat tidak puas. Kartosoewrijo dipengaruhi oleh ideologi Islam radikal yang ingin menjadikan negara teokrasi. Hal tersebut mendorong Kartosoewirjo untuk mendirikan NI di Desa Cisampah. Pemberontakan di Jawa Barat tersebut berlangsung hingga awal tahun 1960-an.

     Saat jalannya pemberontakan, Kartosoewirjo membentuk TII dan melakukan aksi-aksi gerilya. Aksi-aksi tersebut berupa serangan yang mendadak, sabotase, penculikan, dan penjarahan. Darul Islam merekrut anggota yang tidak puas dengan kondisi politik. Terdapat operasi gerilya yang mempengaruhi wilayah lain dalam waktu panjang.

     Perang gerilya ini juga diterapkan di wilayah pegunungan dan desa. Pemberontakan ini diselesaikan dengan cara menangkap dan menghukum mati kartosoewirjo. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai operasi-operasi militer untuk menumpas DI/TII. Pemerintah juga menerapkan program "Pemulihan Kembali" dan banyak yang menyerah.

     Pemberontakan di Jawa Tengah bertujuan untuk mendirikan NI di Indonesia. Yang berbeda adalah pemberontakan di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah. Pemberontakan di Jawa Tengah ini dipengaruhi oleh DI/TII Jawa Barat. Lalu dipengaruhi juga oleh rasa ketidakpuasaan terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah.

     Amir Fatah mendirikan pasukan gerilya di Brebes, Tegal, dan Pemalang. Pasukan ini melakukan penyergapan dan penculikan untuk melemahkan kontrol pemerintah. Gerakan ini berhasil menarik merekrut para petani dan rakyat kecil. Petani dan rakyat kecil sudah merasa tidak puas dengan pemerintah.

     Akhirnya pemberontakan ini diselesaikan dengan cara seperti menangkap Amir Fatah. Setelah tertangkap, kekuatan DI/TII Jawa Tengah semakin lemah dan melemah. TNI juga beroperasi untuk membubarkan sisa gerakan di Jawa Tengah. Terdapat rehabilitasi dan reintegrasi untuk membantu anggota kembali ke masyarakat.

     Pemberontakan Aceh terjadi karena diturunkan menjadi keresidenan dan Daud Beureuh kecewa. Pada Agustus 1949, Daud Beureuh ditunjuk oleh Syaifruddin sebagai gubernur. Setelah itu, Daud Beureuh membangun suatu kekuatan untuk menentang pemerintah. Ia menjalin komunikasi dengan Kartosuwirjo dan mengobarkan sentimen agama islam.

     Pada 21 Spetember 1953, Daud Beureuh mengeluarkan maklumat tentang Aceh. Dalam maklumat tersebut dikatakan bahwa Aceh adalah bagian dari NII. Sebuah gerakan kemudian dilaksanakan untuk menguasai semua kota-kota di Aceh. Mereka melakukan propaganda untuk mengajak rakyat tidak mendukung pemerintah RI.

     Untuk menyelesaikannya, Sjamaun Gaharu mengadakan sebuah pertemuan dengan tokoh DI. Tokoh DI sepakat untuk menghentikan aksi menembak dan menyelesaikan masalah Aceh. Pada 17 Desember 1962, diakankanlah suatu musyawarah kerukunan rakyat Aceh. Secara bertahap, gerakan DI / TII akhirnya dapat diselesaikan juga.

     Lalu, pemberontakan di Sulawesi Selatan disebabkan oleh kekecewaan Kahar Muzakkir. Kahar Muzakkir kecewa karena tidak meiintegrasikan pasukannya ke dalam TNI. Setelah itu, Kahar Muzakkar mengumumkan pembentukan TII di Sulawesi Selatan. Pada 16 Agustus pasukannya membawa senjata sambil memasuki sebuah hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun