“Kok tanya Olivier ke saya?” tanya balik Nut.
“Eh, ya..hmm….Malam itu ‘kan Olivier membonceng pulang Kru Nut?” Mirza bicara sedikit terbata.
“Hm, benar! Olivier mengantar saya pulang,” Nut bicara, menatap Mirza sejenak dan hanya menyungging senyum.
“Okay, kita bicara yang lain saja ya? Bahan-bahan apa yang perlu kita beli?”
Mirza paham Nut tak mau membicarakan Olivier saat itu, dan Mirza tak hendak mendesaknya.
***
“Pertama kita akan masak soto ayam,” ujar Mirza. “Ini sejenis chicken soup. Sementara menunggu soto ayam katang, kita akan buat bumbu gado-gado,”
“Soto Ayam? Gado-gado? Whatever, saya ngikut saja dan bakal jadi asisten kamu,” kata Nut, riang, mungkin seriang dan segembira Mirza.
“Tell me, bagaimana kau bisa membuat makanan ini. Apakah aslinya kau ini siswa sekolah menengah yang jago masak?” tanay Nut di sela-sela kesibukan mempersiapkan masakan di bawah panduan Mirza.
“Jago masak apanya? Saya ambil semua informasi soto ayam dang gado-gado dengan cara googling, setelah menawari Kru Nut untuk saya buatkan masakan ini tempo hari,” kata Mirza polos.
“Haha…ha. Ya ampun. Jadi acara masak pagi ini cuma percobaan…yang artinya….”