Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penguasaan Bola, Faktor Kunci Tim Juara

19 Juni 2019   04:30 Diperbarui: 19 Juni 2019   04:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta (Sumber: Photos.com)

BERTAHUN-TAHUN kita menyaksikan Barcelona tampil dominan atas lawan-lawan mereka. Mendominasi persentase penguasaan bola rata-rata di atas 60 persen. Apalagi ketika Xavi Hernandez dan Andres Iniesta masih aktif bermain. Ditambah Lionel Messi, mereka mempertontonkan orkestra. Seperti menari-nari dengan bola. Memperlakukan lawan seperti anak kecil berlari ke sana ke mari demi merebut mainan.

Hasilnya, Barcelona mendominasi trofi LaLiga dalam 11 musim terakhir atau sejak musim 2008/2009. Musim lalu adalah gelar LaLiga ke-26 yang disabet Blaugrana.

Kendati masih kalah tujuh gelar dari musuh bebuyutan, Real Madrid (33), tapi lebih dari satu dekade terakhir, Madrid hanya kebagian dua gelar, yakni musim 2011/2012 dan 2016/2017. Satu trofi lagi direbut Atletico Madrid musim 2013/2014.

Dalam rentang waktu tersebut, ketika Barcelona gagal merengkuh gelar LaLiga, mereka selalu berada di posisi runner up. Termasuk ketika Atletico juara tahun 2014. Sementara dalam dua musim terakhir, Madrid tergeser oleh tetangganya, Atletico Madrid.

Ada korelasi positif antara ball possession atau penguasan bola dengan peluang menjuarai liga. Dan Barcelona nyaris selalu dominan dalam soal ini. Penguasaan bola adalah faktor kunci meraih gelar.

Demikian pula di liga lainnya. Di Premier League, penguasaan bola oleh Manchester City dominan dalam dua tahun terakhir. Hasilnya mereka juara back to back musim 2017/2018 dan 2018/2019.  

Pentingnya penguasaan bola bagi sebuah tim diteliti oleh Raffaele Poli, Loc Ravenel, dan Roger Besson dari perusahaan spesialis InStat. Hasilnya dipublikasikan oleh CIES Football Observatory.

Penelitian tersebut mencakup 35 kejuaraan berbagai level oleh asosiasi sepakbola anggota UEFA untuk musim 2016/2017 dan 2017/2018. Sampel yang dianalisis meliputi 19.949 pertandingan liga domestik.

Penelitian ini menegaskan soal pentingnya penguasaan bola dalam sepakbola. Para peneliti menyimpulkan bahwa tim ambisius manapun harus mendominasi penguasaan bola, setidaknya sebanyak lawan mereka.

Disebutkan bahwa 70 tim juara dari 35 liga anggota UEFA memiliki rata-rata penguasaan bola sebesar 57 persen sepanjang satu musim, di mana ujungnya mereka keluar sebagai pemenang.

Beberapa pertandingan, kita menyaksikan ada tim yang menang kendati hanya menguasai bola sebesar 40 atau bahkan 30 persen. Tapi itu hanya kasus per kasus. Tidak untuk satu musim penuh.

Ada juga sebuah tim memenangkan pertandingan kendati dengan penguasaan bola minim. Biasanya ini dilakuikan setelah mereka unggul lebih dahulu. Pelatih kemudian menggunakan strategi lebih bertahan untuk mengamankan hasil, dengan sesekali melakukan serangan balik mematikan. Tapi ini bukan strategi yang berhasil untuk jangka panjang. Intinya, dominasi atas bola harus konsisten sepanjang musim.

Sekadar contoh, musim 2017/2018, City menjuarai Liga Inggris dengan rata-rata penguasaan bola sebesar 68,6 persen, Barcelona  (61,7 persen), dan Bayern Munich mencatat 67,4 persen pada musim 2016/2017. 

Umpan sukses

Umpan sukses sukses adalah kunci memenangkan pertandingan. Lihat bagaimana para pemain Barcelona dan Manchester City melakukannya. Ingat bahwa pelatih Manchester City saat ini adalah Josep "Pep" Guardiola, yang tak lain pernah sukses besar sebagai pelatih Barcelona.  

Kemampuan melakukan umpan sukses hingga 55 persen tidak berdampak nyata pada hasil/kemenangan sebuah tim. Menurut penelitian ini, akurasi umpan melebihi 55 persen merupakan kunci sukses memenangkan pertandingan.

Dan yang sangat penting, persentase operan yang diselesaikan oleh tim di sepertiga area lawan. Keberhasilan menyelesaikan umpan di sepertiga area lawan lebih meningkatkan peluang menang dibanding total operan sukses selama pertandingan.

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa persentase rata-rata penguasaan bola harus di atas 55 persen. Fakta tim-tim yang keluar sebagai juara adalah mereka memiliki penguasaan bola rata-rata sebesar 57 persen. Bahkan mencapai 59 persen. Tapi ini juga harus ditopang oleh 60 persen umpan sukses di sepertiga lapangan lawan.

Tim yang mampu melakukan 60 persen operan sukses di sepertiga area lawan lebih berpeluang memenangi pertandingan.

Mencapai indikator seperti itu bukan semata kemampuan individu para pemain, tapi juga sangat  bergantung strategi yang diterapkan oleh para pelatih. Bagaimana seorang pelatih menentukan pola permainan serta menempatkan pemain yang tepat setelah menganalisis secara tepat siapa pemain yang paling mungkin diturunkan lawan.

Maka tak heran, terkadang kita melihat perubahan strategi di tengah pertandingan. Misalnya memulai laga dengan formasi 4-4-2, tiba-tiba berubah menjadi 3-5-2 atau lebih menyerang dengan pola 4-3-3.

Seorang pelatih tidak memandang lapangan sebagai sebuah bidang utuh. Mereka senantiasa membagi lapangan menjadi beberapa bidang. Area per area. Ini untuk membantu penerapan strategi menyerang atau bertahan. Bagaimana seharusnya para pemain bertindak di area lapangan tertentu.

Terkadang, sebagai penonton, kita kesal ketika seorang pelatih tidak menurunkan si A atau si B. Bintang A kok hanya duduk manis di bangku cadangan? Atau, mengapa pelatih membeli pemain ini atau itu. Ini pemain top kok malah dijual? Kenapa tidak dipertahankan saja?

Semua keputusan itu bergantung pada strategi yang ingin dimainkan seorang pelatih. Itulah mengapa dalam sebuah wawancara, bintang Real Madrid, Gareth Bale, mengatakan bahwa ketika seorang pemain berada di tengah lapangan, mereka mirip robot. Karena mereka harus patuh pada instruksi pelatih. Ke mana Anda harus berlari, di mana posisi Anda ketika tidak menguasai bola, dan sebagainya.

Sepakbola ternyata tak semudah komentar penonton ya? :D (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun