Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memanusiakan Manusia Melalui Ruang Publik Perkotaan

30 September 2015   16:55 Diperbarui: 30 September 2015   17:49 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam kesulitan menertibkan para pemukim liar tersebut karena berbagai alasan. Sayangnya, pada satu sisi ada keinginan memberantas ruli, tapi di sisi lain tampaknya didukung. Terbukti penghuni ruli pun dilayani fasilitas air bersih dan jaringan listrik sebagaimana warga di kompleks-kompleks perumahan. Ketidaktegasan itu berlatar politis, karena para politisi membutuhkan suara mereka setiap perhelatan pesta demokrasi.

Beberapa waktu lalu ada kebijakan memindahkan para penghuni ruli ke kavling-kavling yang disediakan khusus untuk mereka. Namun karena terbatasnya lahan, tak memungkinkan lagi bagi pemerintah menyediakan kavling seperti itu. Ini jadi pekerjaan rumah bagi Pemko Batam dan BP Batam untuk menyediakan hunian yang layak,  misalnya membangun rumah susun bagi kaum miskin kota penghuni ruli.

Pemerintah kota juga kelimpungan menghadapi pesatnya pertumbuhan populasi akibat arus masuk manusia dari kota-kota lain. Hanya seluas 715 km2, kota ini harus menampung sekitar 1,3 juta penduduk. Bukan persoalan mudah, mengingat harus menyediakan kebutuhan hunian, air, listrik, layanan kesehatan, dan sebagainya untuk  jutaan orang itu. Belum lagi kian padatnya kendaraan bermotor tak mampu diimbangi penambahan fasilitas jalan sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas.

Dengan segala keterbatasan serta minimnya anggaran daerah, Pemko Batam didukung sejumlah pihak swasta tetap menyediakan ruang-ruang publik yang cukup layak bagi warganya. Sebut saja beberapa di antaranya, yakni Dataran Engku Putri, lokasi wisata Jembatan Barelang, Taman Kolam Batam Centre dan Sekupang, area wisata Bengkong Laut, Rumah Miniatur Golden City, dan sebagainya.

Dataran Engku Putri di pelataran Kantor Walikota Batam, tersedia berbagai fasilitas yang bisa dinikmati segenap warga kota. Di taman ini warga tak sekadar duduk diam, karena tersedia fasilitas lapangan futsal, basket, arena skateboard, lapangan yang cukup luas untuk bermain layang-layang, fasilitas permainan anak-anak, dan wifi gratis sehingga pengunjung bisa browsing internet sepuasnya. 

Jembatan Barelang sebagai ikon Kota Batam, telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung obyek wisata. Taman Kolam Batam Centre dan Taman Kolam Sekupang sebagai tempat melepas penat bagi masyarakat, para aparat sipil negara, dan karyawan/buruh perusahaan di sekitarnya pada jam-jam istirahat. Pun area wisata Bengkong Laut, selain datang bersantai, juga bisa menikmati aneka kuliner pada pusat jajanan yang ada, bisa juga memancing, hingga menikmati berbagai fasilitas permainan.

Memanfaatkan bisnis nursery

Ruang publik tak sebatas taman-taman umum. Jalan raya juga ruang publik yang mestinya dilengkapi trotoar sebagai hak pejalan kaki. Pada titik-titik tertentu perlu disediakan bangku-bangku dan pepohonan untuk kenyamanan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Di Batam, fasilitas trotoar hanya terlihat menonjol di kawasan sekitar Kantor Walikota Batam, beberapa ruas jalan di Jodoh-Nagoya, dan sekitar perkantoran lama di Sekupang.

[caption caption="TROTOAR - Trotoar di Jl Engku Putri, Batam Centre. Hanya sedikit jalan utama di Batam memiliki trotoar seperti ini. Foto diambil pada Selasa, 29 September 2015. (Foto: Eddy Mesakh) "]

[/caption]

Ruas jalan utama ke arah Bandara Hang Nadim bahkan tak tersedia trotoar. Pemerintah menyisakan area median jalan yang cukup luas dan asri dengan pepohonan rindang, tetapi hanya bisa dinikmati mata. Masyarakat tak bisa leluasa bersantai atau sekadar berhenti sejenak untuk menikmati sejuknya udara di sana. Ketiadaan trotoar maka kita jarang menemukan pejalan kaki di Batam. Sekadar ke warung tak jauh dari rumahpun warga Batam menggunakan sepeda motor dan mobil.

Selain median jalan, di Batam terdapat banyak bisnis tanaman hias (nursery) memanfaatkan area sekitar pinggiran jalan raya yang memang sengaja disisakan cukup lebar. Umumnya para pelaku usaha  tersebut menggunakan lahan milik negara. Misalnya di area sekitar Polresta Barelang, Sukajadi, kawasan Legenda, Plamo Garden, maupun yang tersebar di tempat lainnya. Kehadiran usaha tersebut ikut mempercantik wajah kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun