[caption id="attachment_324437" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi jambret (sumber: Merdeka.com) "][/caption]
BATAM - Hari masih pagi benar, tanggal 2 Juni 2014, Siti Nur Halimah (33), seorang guru di SDIT Rihatul Jana, Mega Legenda, Batam, berboncengan dengan suaminya, M Juani alias Babai, menggunakan sepeda motor bebek. Pasangan suami-istri itu hendak menuju tempat kerja, setelah mengantarkan putri tunggal mereka untuk dititipkan di keluarga mereka di kawasan Tiban. Tiba di depan Perumahan San Dona, Tiban, motor mereka dipepet dan disenggol oleh dua pria berboncengan sepeda motor Suzuki Satria FU. Pria yang dibonceng menarik tas dari tangan ibu guru itu. Motor mereka oleng, lalu pasangan suami-istri itu terjatuh.
Suaminya terlempar dan terpisah dari motornya, tapi kepala sang istri membentur kanstin dan tertimpa motor. Dia sempat dilarikan ke RS Awal Bros, tapi sebenarnya dia sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit itu. Sementara kedua pelaku kabur membawa tas korban.
Sehari sebelumnya, 1 Juni 2014, seorang remaja putri berusia 16 tahun, Dian Aya Sophia, dijambret di kawasan Engku Putri, Batam Centre, persis di depan Kantor Walikota Batam, Kepulauan Riau. Siswi sebuah SMA negeri itu dijambret saat akan mengikuti gladi resik untuk mengisi acara MTQ Nasional XXV yang berpusat di lokasi tersebut. HP Samsung Galaxy Note 3 miliknya dirampas dan dibawa kabur pelaku yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU.
Dua hari terakhir, 17-18 September 2014, berturut-turut terjadi dua kasus penjambretan di Batam. Rabu (17/9) sore terjadi di depan Kampus Uniba, Batam Centre dan Kamis (18/9) pagi di depan Mega Mall Batam Centre. Dalam tiga bulan terakhir ini, kasus penjambretan terus terjadi nyaris setiap hari. (Lihat data: Jambret Merajalela di Batam). Tak hanya kerugian materi akibat dirampas penjambret, tetapi juga mengakibatkan kematian, koma, dan yang paling ringan mengalami luka serius di sekujur tubuh para korban akibat terjatuh dari sepeda motor.
Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Mohammad Hendra Suhartiyono ,benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh ulah para penjambret. Kepolisian terlihat kewalahan mengatasi kasus ini. Pihak Polresta pun belum bisa mengungkap apakah kasus-kasus penjambretan di Batam adalah ulah kelompok terorganisir atau dilakukan perorangan. Hanya beberapa kasus diketahui pelakunya adalah anggota geng motor. Selain itu, dari berbagai pemberitaan, dalam menjalankan aksinya, para pelaku umumnya menggunakan tiga jenis sepeda motor, yakni Yamaha RX King, Yamaha Vixion, dan Suzuki Satria FU.
Kapolresta pun mengimbau warga, terutama para pengendara sepeda motor, agar lebih berhati-hati saat berkendara di jalan. Dia berpesan agar barang bawaan tidak ditempatkan di posisi yang bisa mengundang niat jahat orang lain maupun para pelaku penjambretan yang memang sudah memiliki niat busuk.
Beberapa hari lalu, persisnya Jumat (12/9/2014) di Gedung DPRD Batam, kepada para jurnalis Kombes Moh. Hendra mengklaim bahwa tindak pidana penjambretan di Batam turun 40 persen. Fakta di lapangan terjadi sebaliknya; berita tentang kasus penjambretan kian banyak mengisi halaman media massa cetak maupun online di Batam. Padahal, sebulan sebelumnya, persisnya pada 12 Agustus 2014, Kombes Moh Hendra telah mengeluarkan isntruksi kepada anak buahnya agar menembak di tempat para pelaku jambret. “Kalau penjambret bandel atau melawan maupun mencoba kabur, tembak di tempat!” ujar Hendra kepada para pewarta di Mapolresta Barelang.
Rupanya ancaman tembak di tempat tak digubris para pelaku kejahatan jalanan itu. Buktinya sejak instruksi itu dikeluarkan, masih terjadi 14 kasus penjambretan - mungkin lebih, tapi setidaknya itu jumlah kasus yang terekam oleh media massa di Batam karena korban melapor ke Polsek terdekat.
Tanggapan warga dumay
Aksi para penjambret benar-benar sangat meresahkan warga Batam. Sebuah forum warga Batam di situs jejaring sosial Facebook, ramai membahas kasus-kasus kejahatan jalanan itu. Pemilik akun berinisial SS mengingatkan para anggota forum agar berhati-hati saat melintas di kawasan Genta 1 Aviari. Menurutnya, di lokasi tersebut sering terjadi penjambretan. Bahkan, baru-baru ini,istrinya sendiri menjadi korban di lokasi tersebut. SS mempertanyakan keseriusan aparat dalam menangani kasus ini. Pemilik akun DS mengingatkan agar warga berhati-hati saat melintas di daerah Batu Ampar sebelum POM bensin. Menurutnya, kawanan jambret sering beraksi di lokasi itu saat malam hari.
Pemilik akun ANP juga mengingatkan agar berhati-hati saat melintas di kawasan Bundaran Punggur yang juga rawan. Dia bahkan melihat sendiri para anggota geng motor merampok pengendara motor. Selain merampas harta korban, mereka juga menghajar korban sampai babak belur. Sementara JA menginformasikan bahwa dalam dua minggu terakhir terjadi dua kasus penjambretan di Dam Mukakuning. Satu korbannya hingga kini masih koma karena kepalanya terbentus aspal saat terjatuh dari motor.
Lantaran sudah sangat geram, anggota forum berinisial SP menganjurkan agar masyarakat bertindak sendiri karena sudah banyak korban berjatuhan. Dia menilai pihak kepolisian kurang peduli terhadap kasus ini. Pemilik akun berinisial SAG malah menganjurkan warga agar membakar pelaku yang tertangkap, karena bila diserahkan ke polisi, menurutnya, pelaku akan dibebaskan dalam satu atau dua hari kemudian. Sementara pemilik akun DB menganjurkan agar massa memotong tangan dan kaki pelaku yang tertangkap.
Anjuran yang tak kalah sadis diungkapkan NAR, yakni telanjangin pelaku, gantung tulisan “Saya penjambret” lalu diarak keliling kota sampai ke keluarganya. Pemilik akun FAE mendesak kepolisian agar melakukan razia KTP dan senjata tajam secara mendadak agar bisa menjaring para penjahat itu. “Jangan cuma merazia HP KW aja,” tulisnya.
Pemilik akun SA menganjurkan agar para pengendara sepeda motor tidak mengenakan perhiasan berlebih walaupun cuma imitasi, sebaiknya tas disimpan dalam bagasi motor, dan jangan berbusana menor seperti para cewek panggilan, karena para penjambret seringkali mengincar mereka yang berpenampilan demikian. Selain itu, lebih baik menggunakan ransel punggung yang memiliki tali pengikat di bagian pinggang.
Lantaran aksi penjambretan masih saja tinggi, Kapolresta kemudian membentuk Tim Khusus Pemburu Jambret yang terdiri atas puluhan anggota. Tim ini mulai bekerja sejak 9 September 2014. Kendati begitu, sejak tim khusus itu mulai beroperasi, tercatat sembilan kasus penjambretan di berbagai lokasi. Lokasi-lokasi rawan penjambretan antara lain; kawasan pusat pemerintahan Batam Centre dan sekitarnya, kawasan Bukit Daeng, Sagulung, jalur sekitar Simpang Rujak, Seraya dan terowongan Seraya, Jl Raden Patah Lubuk Baja, sepanjang jalan raya kawasan Mata Kucing, kawasan Legenda Bali, Jl Gajah Mada Sekupang, kawasan sekitar Pasar Aviari Batuaji dan Sagulung, jalur jalan sekitar Tanah Longsor, dan jalan raya sekitar Simpang Regata Batam Centre. (*)
JAMBRET MERAJALELA DI KOTA BATAM (Juni-September 2014)
1.18 September: Karyawati Mega Mall Batam Centre ditodong pelaku penjambretan menggunakan pedang, di jalan raya persis di samping mall tersebut. Ponsel dan motor korban dibawa kabur pelaku.
2.17 September: Jambret beraksi di depan Kampus Uniba, Batam Centre. Pelaku tertangkap warga dan sempat dihakimi massa sebelum diamankan polisi.
3.15 September: Vegi Verliana Motica (19) dan Rahmawati (18), keduanya siswa SMA 15 Batam, dijambret di kawasan Bukit Daeng, Sagulung. Keduanya kritis dan dirawat di RSUD Embung Fatimah Mukakuning.
4.13 September: Korban berinisial YN dijambret pelaku bernama M Agus Alfajrie di Kantin Sekolah Adven, Baloi. Pelaku tertangkap dan dihajar massa sebelum diserahkan kepada polisi.
5.12 September: Kapolresta Barelang Kombes Pol Mohammad Hendra Suhartiyono mengklaim aksi penjambretan di Batam turun 40 persen.
6. 9 September: Polresta Barelang bentuk Timsus Pemburu Jambret
7.7 September: Cici Maryani (18) dijambret di Simpang Rujak, Seraya, saat dibonceng temannya melewati jalur tersebut ke arah Batuampar. Pelaku membawa kabur tas berisi ponsel, uang ratusan ribu rupiah, dan sejumlah dokumen seperti KTP, dan SIM.
8.7 September: Kakak beradik Silvia dan Siska dijambret di Jl Raden Patah, Lubuk Baja (depan Studio21 lama). Lokasi ini hanya berjarak sekitar seratus dari Polsek Lubuk Baja. Pelaku membawa kabur tas berisi tiga unit ponsel, Uang tunai Rp 300 ribu, 3 kartu ATM, SIM, KTP, dan surat penting lainnya
9.6 September: Noviyanti dijambret di Jl Engku Putri, kawasan Kantor Walikota Batam. Novi berusaha mengejar para pelaku krn dalam tas yang dirampas penjambret terdapat obat-obatan anaknya yang akan dioperasi. Pelaku diketahui merupakan anggota geng motor.
10. 5 September: Jambret merampas tas milik korban bernama Dinda di jalan raya kawasan Mata Kucing. Pelaku membawa kabur tas berisi dokumen penting dan uang tunai Rp 400 ribu. Beberapa hari sebelumnya, korban lainnya dijambret tasnya berisi uang tunai Rp 40 juta.
11.3 September: Pelaku penjambretan bernama Yusrizal Nasution dihajar massa usai menjambret Nusima Halawa dan Murada Gultom di dekat Perumahan Legenda Bali. Pelaku mengaku menjambret untuk ongkos booking cewek.
12.2 September: Novelia (20) dijambret di depan Mega Mall Batam Centre saat hendak ke kantor. Kerugian lebih dari Rp 5 juta, dan surat-surat berharga.
13.30 Agustus: Ely Sukmayani (42) dijambret di Jl Raya Gajah Mada depan gerbang Pasar Cipta Puri, Sekupang. Dua pelaku memepet korban lalu mengancam menggunakan pisau agar menyerahkan tasnya. Perhiasan korban juga dirampas. Kerugian jutaan rupiah, termasuk uang tunai Rp 250 ribu.
14.24 Agustus: Hermawati Silaban (25) dijambret di jalan raya depan Pasar Aviari. Pelaku adalah juru parkir bernama Tigor Marudut (28) di Pasar Aviari, tertangkap warga dan dimassa.
15.24 Agustus: Seorang pelaku jambret yang biasa beroperasi di wilayah Sagulung, Batu Aji, dan Sei Beduk, ditangkap dan dihakimi massa. Rumah dan dua sepeda motor pelaku juga dihancurkan massa. Pelaku bernama Agung Ramadhani (28) ditangkap usai membuang dua tas milik korban-korbannya. Warga curiga dan membuntutinya sampai ke rumah.
16.19 Agustus: Junita (22) sekarat dan dilarikan ke rumah sakit harapan Bunda (RSBK) Batam. Dia jatuh dari motor ojek yang ditumpanginya akibat tasnya dijambret di kawasan Jl Raya Tanah Longsor Muara Takus, Batuampar. Tukang ojek juga mengalami luka serius. Kerugian jutaan rupiah.
17.12 Agustus: Kapolresta Barelang Kombes Moh Hendra Suhartiyono memerintahkan tembak di tempat bagi pelaku penjambretan.
18.9 Agustus: Handphone milik korban Lakalantas, Anwar, hendak dirampas penjambret bernama Dika (24) dan Erwin yang pura-pura hendak menolongnya. Peristiwa ini terjadi di Jl Gajah Mada, Sekupang, depan Perumahan Taman Sari. Korban berhasil ditangkap warga karena terjatuh dari motor dan sempat dihakimi massa.
19.8 Agustus: Korban bernama Meyda dijambret di jalan raya, hanya beberapa meter dari depan Polsek Lubuk Baja. Terjadi tarik-menarik tas, mengakibatkan korban terjatuh dari motor. Kerugian mencapai jutaan rupiah dan surat-surat berharga.
20.21 Juli : Yossie Afresia, mahasiswi Stikes Awal Bros, dijambret sepulang Kuliah di kawasan jalan raya Bukit Daeng. Tas berisi satu unit note book, BalckBerry, dan uang tunai Rp 200 ribu dibawa kabur pelaku.
21.20 Juli: Natalia Nila Hermanti, penjual tas online, dijambret di jalan raya Bukit Daeng. Korban koma akibat terjatuh dari motor. Dia mengalami perdarahan pada otak. Korban ditemukan tujuh jam setelah kejadian, dalam keadaan pingsan. Ketika korban masih koma di rumah sakit, Pelaku yang lolos bahkan memanfaatkan HP korban untuk menghubungi teman-teman korban untuk mengirimkan uang agar dikirimkan tas dagangannya.
22.17 Juli: Usai mengantar suaminya kerja, Tunik Apriliani (40) dijambret dua remaja di Simpang Regata, Batam Centre. Korban terjatuh dari motor dan mengalami sejumlah luka serius di sekujur tubuhnya. Tas, ponsel, dan uang tunai ratusan ribu dibawa kabur penjambret.
23.11 Juli: Susi Gultom (26) dan Rutmaida (19), dijambret di depan halte SMPN 3 Sekupang. Tas berisi buku tabungan, kartu ATM, uang tunai Rp500 ribu, dan dokumen lainnya dibawa kabur pelaku.
24.6 Juli: Florida Manik (25) dijambret di jalan raya depan Planet Futsal, Batuaji. Dompet berisi uang tunai Rp 600 ribu dan kartu ATM dibawa kabur pelaku.
25.2 Juni: Seorang guru SDIT Rihatul Jana, Mega Legenda, bernama Siti Nur Halimah tewas terjatuh dari motor saat dibonceng suaminya. Dia terjatuh akibat dijambret di depan Perumahan San Dona, Baloi.
26.1 Juni: Dian Aya Sophia (16) dijambret di depan pintu Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, saat hendak ikut gladi resik persiapan MTQ di lokasi tersebut. Pelaku merampas tas berisi ponsel Samsung Galaxy Note 3.
Sumber: Diolah dari berbagai media massa terbitan Batam, Kepulauan Riau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H