Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodohmu Memang Bukan Aku

20 Juni 2021   21:49 Diperbarui: 20 Juni 2021   22:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya keduanya tahu, bahwa sandiwara ini telah berada diposisi the-end. Tak heran, jika kalimat yang dikeluarkan tak bertele-tele dan to the-point. 

" Maaf, jika aku tak memberitahu kalau aku sudah nikah siri. " jelas Wildan sambil menundukan kepalanya. 

" Aku tak mempersoalkan hal itu. Aku tahu kelemahan dan kekuranganku sebagai pendampingmu, yaitu tak mampu memberimu keturunan. " 

Dan setelah itu, tak banyak lagi dialog yang terlontar antara mereka berdua. Tampaknya, Masing-masing sudah tahu, apa yang harus dilakukan setelah panggung ini terbuka lebar. 

Wildan sangat hafal sifat Resti isterinya, hatinya sekeras batu pada sesuatu yang diyakininya benar. Dan dia akan menerimanya sebagai sebuah risiko. 

Atau sebenarnya Wildan sudah menduga bahkan mengharap bahwa kejadian ini memang akan terungkap. Mungkin itulah sebabnya, lelaki itu membiarkan Resti memasukkan sejumlah pakaiannya kedalam koper. 

" Aku akan pergi dari rumah ini. Cuma, aku minta kau segera mengurus perceraian kita. Persoalan selanjutnya akan kuserahkan pada adikku untuk mengurusnya. Cuma ada sesuatu yang ingin kujelaskan... " sejenak Resti memutus kalimatnya. Dan kemudian meneruskan nya sambil memandang wajah Wildan. 

" Selama ini kita tak pernah memeriksakan diri, apakah tubuh kita memang mampu menghasilkan keturunan. Seminggu yang lalu, aku memeriksakan diriku di sebuah Rumah Sakit. Nah ini fotocopy dari hasilnya. " Resti langsung mengangkat kakinya setelah meletakkan lembaran kertas dari laboratorium itu keatas meja. 

Wildan tersentak, dia menyambar hasil pemeriksaan Laboratorium diatas meja. Matanya terbeliak saat melihat isi dari hasil pemeriksaan isterinya. 

Wildan termanggu, ternyata isterinya adalah wanita yang subur. Pertanyaannya adalah, apakah malah dia sendiri yang infertilitas alias tidak bisa menghasilkan anak? 

Wildan nyaris tersedak, selama ini dia tak pernah tertarik untuk memeriksakan dirinya. Pernikahan sirinya dengan wanita didalam kamar itu telah berlangsung hampir setahun. Dan isteri barunya belum juga memberikan tanda kehamilan didirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun