Mohon tunggu...
Eddi Kurnianto
Eddi Kurnianto Mohon Tunggu... Jurnalis - orang kecil dengan mimpi besar.

orang kecil dengan mimpi besar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kematian untuk Sepak Bola Kami

25 September 2018   19:13 Diperbarui: 26 September 2018   12:59 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonek jg pernah ada korban yg meninggal dunia
Suporter lain jg pernah mengalami hal yg sama.
Tak hendak sdg membela siapa²;
Klo sepak bola kita terus menerus mengorbankan nyawa;
Bekukan saja kompetisi sepak bola di sini.
Gak nonton bal²an gak patek en— Andie Peci (@AndiePeci) September 23, 2018

Tentunya sebagai pencinta sepakbola, kita tak ingin kompetisinya dihapus dari negeri tercinta ini.  Satu satunya cara adalah mulai menangani setiap kasus kekerasan dan kematian dalam sepakbola dengan lebih serius. Aparat yang memiliki kekuasaan, organisasi sepakbola yang berwenang, pengurus klub, pemain dan supporter harus bersama sama melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Walau contoh yang saya berikan, Heysel dan Hillsborough, memiliki jumlah korban yang jauh lebih besar, tapi gejala kematian dalam sepakbola Indonesia ini tetap harus ditangani serius. Tak perlu menunggu korbannya menjadi belasan orang. Kematian satu nyawa supporter adalah hal besar, bukan sekedar statistik.

Mungkin kata kata yang diucapkan Jackie dan Ronnie Gilhooley, saat pemakaman anak mereka, Jon-Paul Gillhooley, bisa menggambarkan besarnya nilai kematian seorang supporter, "untuk seluruh dunia, dia hanyalah seorang supporter sepakbola. Tapi untuk kami, dia adalah seluruh dunia kami,"

Bogor, 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun