Perlu dicatat bahwa mata rantai perubahan dari manusia gua ke manusia berburu dan meramu, masih menyisakan beberapa mata rantai yang hilang (missing Link). Mata rantai ini terkadang dianggap muncul dalam beberapa spesies yang cukup advanced tapi memiliki perbedaan morfologi (bentuk) yang cukup jelas dengan manusia sekarang.
Selain sering dianggap sebagai missing link, spesies spesies unik ini juga secara teori disebut sebagai percabangan lain evolusi, selain homo sapiens. Â Proses evolusi memang bukan proses yang linier. dari satu spesies, tidak hanya berubah menjadi satu spesies yang lebih maju. Bukan begitu cara kerjanya. Satu spesies akan menghasilkan puluhan atau bahkan ratusan mutasi (perubahan).
Analogi super sederhananya; species reptil laut berevolusi menjadi beberapa bentuk binatang darat. Ular tanpa kaki tapi punya otot perut unik untuk berjalan ... salamander berkaki kecil yang bisa hidup dilingkungan ekstrim... Kadal atau buaya dengan kaki yang kokoh menopang tubuh... binatang amfibi yang kehilangan fungsi ekor.. dll. Â Beberapa perubahan menghasilkan jenis unggul yang dapat bertahan hidup di lingkungan baru, sementara yang lainnya terpaksa membawa mati perubahannya yang tak sempurna.
Seleksi alam, survival of the fittest. Spesies dengan perubahan lebih baik akan bertahan, itu yang dimaksud dengan buku Darwin: Â The Origin of Species by means of Natural Selection.
Beberapa penemuan berikut menunjukkan spesies yang berkembang dengan arah berbeda dari homo sapiens. Ini bisa jadi missing link atau malah berevolusi jadi spesies yang sama sekali berbeda, yang bisa jadi superior dari perkembangan Homo Sapiens - yaitu manusia modern. Spesies berbeda itu adalah :
10. homo sapiens idaltu (Afrika)  : Fosil-fosil nya membawa ciri awal H. sapiens, tapi morfologi mereka  memiliki fitur khas mirip dengan fosil Afrika yang lebih primitif;  tengkorak besar dan kuat, bentuk otak globular dll, tapi jelas memiliki juga fitur wajah khas H. sapiens. Â
11. Homo floresiensis (indonesia) : manusia mini yang di temukan di Flores. Sering disebut Hobbits oleh komunitas ilmuwan barat. DIduga cukup cerdas dengan volume otak besar dan mahir menggunakan berbagai alat bantu. Floriensis juga diduga telah melakukan pelayaran ke berbagai pulau di nusantara. Sebuah studi dari  karpal (pergelangan) tulang menyimpulkan ada perbedaan dari tulang karpal manusia modern dan justru kesamaan dengan orang-orang dari simpanse atau awal hominin seperti Australopithecus. Walau berukuran kerdil kemungkinan kekuatannya setara kera.
12. hominin denisova (siberia) - ditemukan di gua siberia, Denisova Gua di Pegunungan Altai, sebuah gua yang juga telah dihuni oleh Neanderthal dan manusia modern. Dari penelitian DNA, tulang jari menunjukkan genetik berbeda dari  Neanderthal dan manusia modern. Analisis mtDNA lanjut  menunjukan spesies hominin baru ini adalah hasil dari migrasi  keluar dari Afrika - yang berbeda dari Homo erectus. Hominin Denisova kemungkinan adalah cabang lain dari perkembangan Neandertalensis.  Dengan wajah neandertalis, berdahi lebar dan hidung pesek, mirip dengan kera. jika tubuhnya berbulu lebat (menyesuaikan dengan kondisi dingin lingkungannya) bisa saja mahluk Hominin Denisova ini adalah cikal bakal legenda Yeti atau Bigfoot.
13. Red Deer Cave People (cina) :  tidak terlihat seperti manusia modern. Memiliki campuran fitur kuno dan modern, species ini dianggap sebagai spesies terpisah dari manusia modern. bertahan sampai beberapa juta tahun dan  punah tanpa memberikan kontribusi ke kolam gen manusia modern.
14. Homo Superior - species ini adalah perkembangan dari Homo Sapiens modern. Masing masing species memiliki kelebihan signifikan. lebih dikenal sebagai Mutant alias X Man... hehehe. yang terakhir ini lebih ke rekaan dari Marvel.
Tentunya kita percaya atau tidak dengan teori Darwin, sepenuhnya terserah pada kita. Kelompok religius banyak yang membantah dengan patokan kitab suci; bahwa manusia pertama adalah Adam AS. Semua agama samawi sepakat dengan itu. Saya tidak punya masalah dengan itu.Â