Mohon tunggu...
Eddi Kurnianto
Eddi Kurnianto Mohon Tunggu... Jurnalis - orang kecil dengan mimpi besar.

orang kecil dengan mimpi besar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Evolusi Manusia

30 Juni 2016   01:42 Diperbarui: 30 Juni 2016   01:45 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teori darwin bilang manusia berasal dari kera! itu pernyataan yang sering saya dengar. Menurut saya pernyataan itu over simplification. Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup secara perlahan berevolusi sebagai adaptasi terhadap lingkungannya. Proses adaptasi itu terkadang berupa perubahan morfologi atau bentuk secara ekstrim.

nah bagaimana alur manusia menurut teori evolusi Darwin itu? Spesies apa saja yang bisa disebut sebagai nenek moyang homo sapiens alias manusia modern? berikut disampaikan secara berurutan (tentunya urutan ini hanya perkiraan karena kenyataannya ada yang waktu kehidupannya saling bertautan, dan ada yang saling mempengaruhi) dari spesies tertua yang sudah dianggap layak dianggap manusia cerdas, dan berkembang menuju homo sapiens saat ini.

1. Homo Habilis - manusia yg trampil, sudah menggunakan alat alat dari batu atau yg ada disekitarnya

2. Homo Ergaster ini masih diperdebatkan, apakah mereka menjelajah keluar Afrika atau tetap menetap di Afrika saja, sampai punah 1.3 juta tahun yang lalu. intinya Ergaster kemungkinan menjadi nenek moyang keturunan langsung manusia purba lain seperti: Homo heidelbergensis, Homo sapiens, Homo neanderthalensis dan Homo erectus Asia.

3. Homo Erectus dijuluki “Manusia Tegak” yang diperkirakan hidup 1.9 juta tahun lalu. perkembangan Homo Erectus dalam berevolusi menyebar hingga bagian dunia: Georgia, India, Sri Lanka, Cina dan Jawa. Penyebaran sukses itu membuat Erectus didaulat sebagai Homo pertama keluar dari Afrika. oh iya, homo erectus sudah mulai menggunakan api yang ada di alam..

4. homo Rudolfensis - Memang masih meperdebatkan, tapi Rudolfensis ini dianggap akar evolusi utama dari manusia moderen. perubahan tengkorak dan struktur tubuh mulai mirip dengan manusia modern.

5. Homo Antecessor - salah satu spesies manusia pertama yang pernah hidup dieropa. Tinggi Antecessor sekitar 1,6-1,8 m  Ukuran otak kira-kira 1,000-1,150 cm. Antecessor diduga dudah mulai berkomunikasi dan mengerti bahasa yang simbolik dan dapat berpikir, mirip dengan Homo Sapiens saat ini.

6. Homo Cepranensis - Pada tahun 1994 fosil Homo Cepranensis  ditemukan oleh arkeolog Italo Biddittu. diduga Cepranensis adalah moyang dari Homo Neanderthalensis,

7. Homo Heidelbergensis - dengan volume otak yang hanya berbeda sedikit dengan homo sapiens modern, kemungkinan mereka nenek moyang Homo (Afrika), Neanderthal (Eropa) dan Denisovans (di Asia Tengah). Heidelbergensis menjelajah afrika, eropa dan asia barat. tak heran jejak nya ditemukan dimana-mana.

8. Homo Neandertalensis - kebanyakan tinggal di daerah Eropa Barat, Asia Tengah dan Asia Utara. Spesies ini dinamain Neandertal, Karena diambil dari Lembah Neander”, Jerman tempat pertama kalinya fosil mereka ditemukan. Gaya hidup Neanderthal ketahuan, udah lebih moderen dibanding Homo sebelumnya. mereka udah bikin alat canggih, bukan cuma kapak batu, melainkan tombak panjang. juga untuk tempat tinggal dan transportasi kapal yang memadai.

9. Homo Sapiens atau manusia modern - Homo Sapiens tentunya tidak langsung sempurna seperti manusia sekarang, tapi bertahap. dari perkiraan awal hidup 200 ribu tahun yang lalu, baru menunjukan “Kemoderenitas-nya” sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Perlu dicatat bahwa mata rantai perubahan dari manusia gua ke manusia berburu dan meramu, masih menyisakan beberapa mata rantai yang hilang (missing Link). Mata rantai ini terkadang dianggap muncul dalam beberapa spesies yang cukup advanced tapi memiliki perbedaan morfologi (bentuk) yang cukup jelas dengan manusia sekarang.

Selain sering dianggap sebagai missing link, spesies spesies unik ini juga secara teori disebut sebagai percabangan lain evolusi, selain homo sapiens.  Proses evolusi memang bukan proses yang linier. dari satu spesies, tidak hanya berubah menjadi satu spesies yang lebih maju. Bukan begitu cara kerjanya. Satu spesies akan menghasilkan puluhan atau bahkan ratusan mutasi (perubahan).

Analogi super sederhananya; species reptil laut berevolusi menjadi beberapa bentuk binatang darat. Ular tanpa kaki tapi punya otot perut unik untuk berjalan ... salamander berkaki kecil yang bisa hidup dilingkungan ekstrim... Kadal atau buaya dengan kaki yang kokoh menopang tubuh... binatang amfibi yang kehilangan fungsi ekor.. dll.  Beberapa perubahan menghasilkan jenis unggul yang dapat bertahan hidup di lingkungan baru, sementara yang lainnya terpaksa membawa mati perubahannya yang tak sempurna.

Seleksi alam, survival of the fittest. Spesies dengan perubahan lebih baik akan bertahan, itu yang dimaksud dengan buku Darwin:   The Origin of Species by means of Natural Selection.

Beberapa penemuan berikut menunjukkan spesies yang berkembang dengan arah berbeda dari homo sapiens. Ini bisa jadi missing link atau malah berevolusi jadi spesies yang sama sekali berbeda, yang bisa jadi superior dari perkembangan Homo Sapiens - yaitu manusia modern. Spesies berbeda itu adalah :

10. homo sapiens idaltu (Afrika)  : Fosil-fosil nya membawa ciri awal H. sapiens, tapi morfologi mereka  memiliki fitur khas mirip dengan fosil Afrika yang lebih primitif;  tengkorak besar dan kuat, bentuk otak globular dll, tapi jelas memiliki juga fitur wajah khas H. sapiens.  

11. Homo floresiensis (indonesia) : manusia mini yang di temukan di Flores. Sering disebut Hobbits oleh komunitas ilmuwan barat. DIduga cukup cerdas dengan volume otak besar dan mahir menggunakan berbagai alat bantu. Floriensis juga diduga telah melakukan pelayaran ke berbagai pulau di nusantara. Sebuah studi dari   karpal (pergelangan) tulang menyimpulkan ada perbedaan dari tulang karpal manusia modern dan justru kesamaan dengan orang-orang dari simpanse atau awal hominin seperti Australopithecus. Walau berukuran kerdil kemungkinan kekuatannya setara kera.

12. hominin denisova (siberia) - ditemukan di gua siberia, Denisova Gua di Pegunungan Altai, sebuah gua yang juga telah dihuni oleh Neanderthal dan manusia modern. Dari penelitian DNA, tulang jari menunjukkan genetik berbeda dari   Neanderthal dan manusia modern. Analisis mtDNA lanjut  menunjukan spesies hominin baru ini adalah hasil dari migrasi   keluar dari Afrika - yang berbeda dari Homo erectus. Hominin Denisova kemungkinan adalah cabang lain dari perkembangan Neandertalensis.  Dengan wajah neandertalis, berdahi lebar dan hidung pesek, mirip dengan kera. jika tubuhnya berbulu lebat (menyesuaikan dengan kondisi dingin lingkungannya) bisa saja mahluk Hominin Denisova ini adalah cikal bakal legenda Yeti atau Bigfoot.

13. Red Deer Cave People (cina) :   tidak terlihat seperti manusia modern. Memiliki campuran fitur kuno dan modern, species ini dianggap sebagai spesies terpisah dari manusia modern. bertahan sampai beberapa juta tahun dan  punah tanpa memberikan kontribusi ke kolam gen manusia modern.

14. Homo Superior - species ini adalah perkembangan dari Homo Sapiens modern. Masing masing species memiliki kelebihan signifikan. lebih dikenal sebagai Mutant alias X Man... hehehe. yang terakhir ini lebih ke rekaan dari Marvel.

Tentunya kita percaya atau tidak dengan teori Darwin, sepenuhnya terserah pada kita. Kelompok religius banyak yang membantah dengan patokan kitab suci; bahwa manusia pertama adalah Adam AS. Semua agama samawi sepakat dengan itu. Saya tidak punya masalah dengan itu. 

Teori darwin (yang didukung Alfred Russel wallace) walau cukup terkenal, memang hanya didasarkan pada pengalamannya dan pengamatan di lokasi yang terbatas (pulau galapagos), Wallace bahkan punya wilayah penelitian lebih luas dari Darwin yaitu kepulauan Nusantara; Indonesia. Tentunya pulau Galapagos yang terpencil dan nyaris tidak berubah kondisinya selama ribuan tahun, tidak bisa disamakan dengan kondisi dunia yang penuh perubahan dan interaksi. Perkawinan silang antar sub species, cacat genetis yang diwariskan dan perubahan sosial yang mengubah morfologi (misalnya kebiasaan beberapa suku dayak memodifikasi panjang leher, lebar telinga atau lebar bibirnya) tentu menawarkan perubahan yang jauh lebih beragam.

Toh sebagai sebuah teori ilmu pengetahuan, Origin of species Darwin cukup berharga dan bisa menjelaskan beberapa hal. Layak untuk dipelajari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun