Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Teori Motivasi McClelland: Rahasia di Balik Pencapaian dan Kepemimpinan dalam Organisasi

10 Oktober 2024   03:53 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:10 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Memotivasi karyawan sangat penting dilakukan (Sumber gambar:sprinthink.id).

Pertama, kebutuhan berprestasi (need for achievement)

Kebutuhan berprestasi, atau yang sering disebut kebutuhan akan pencapaian, merupakan salah satu kebutuhan penting manusia.

Kebutuhan ini didefinisikan sebagai dorongan untuk mencapai hasil yang lebih baik dan menganggap prestasi sebagai sesuatu yang bernilai. Keberhasilan diukur berdasarkan standar yang ditetapkan individu, dan dorongan berprestasi terjadi ketika seseorang, secara sadar atau tidak, mengarahkan pikiran dan perilakunya untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

Keinginan berprestasi ini sering muncul secara spontan, memotivasi seseorang untuk aktif mencari tantangan, memperoleh umpan balik, serta bekerja secara mandiri tanpa arahan dari orang lain (Wilandouw dkk, 1988).

Kedua, kebutuhan berafiliasi (need for affiliation)

McClelland (Yuwono, 2005) mendefinisikan kebutuhan berafiliasi sebagai kebutuhan untuk merasa diterima dan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain.

Menurut Walandouw dkk. (1988), kebutuhan ini juga mencakup keinginan untuk bersahabat dan terlibat dalam hubungan sosial. Orang dengan kebutuhan afiliasi yang tinggi menunjukkan beberapa ciri perilaku, antara lain:

Lebih menyukai kebersamaan daripada kesendirian.

Sering berinteraksi dengan orang lain, misalnya melalui percakapan telepon.

Memprioritaskan hubungan pribadi di tempat kerja daripada tugas-tugas formal.

Bekerja lebih efektif saat berada dalam kelompok atau tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun