Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penulis Itu Sebenarnya Siapa Sih?

7 September 2024   05:36 Diperbarui: 7 September 2024   15:43 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  penulis menulis (Sumber gambar: kompas.com). 

Menyadari kebutuhannya akan materi yang berkenaan dengan rencana tulisannya, maka penulis tidak cukup hanya dengan mengamati atau mengobservasi fakta-fakta empiris di lapangan.

Ia juga mesti memperlengkapi diri dengan pengetahuan dan informasi yang berkesesuaian. Informasi atau pengetahuaan ini akan memperkaya khasanah batinnya yang sekaligus memperkaya  tulisan yang hendak disusunnya.

Penulis yang baik adalah dia yang lahap membaca. Ia benar-benar doyan dalam membaca. Ya, membaca buku-buku yang sesuai dengan bidangnya. Membaca sumber informasi lainnya seperti koran, majalan, dan media online, yang kesemuanya dimaksudkan menambah wawasan terhadap suatu topik.

Kalau ia seorang penulis fiksi, dia tak hanya membaca karya fiksi. Ia juga membaca berbagai karya nonfiksi. Untuk apa? Tiada lain untuk meningkatkan pengetahuannya. Sebaliknya, penulis nonfiksi pun membaca karya fiksi untuk menambah perbendaharaan kata dan kemampuan imajinasinya.

Penulis adalah Pemikir yang Suntuk

Adakah sebuah tulisan yang dibuat tidak berdasarkan hasil pemikiran? Tidak ada, bukan? Maka, orang yang berkarier sebagai penulis adalah mereka yang tergantung pada kemampuan berpikir.

Mereka selalu berpikir mengenai topik apa yang akan ditulis, dari mana sumbernya, bagaimana merangkainya, dan pemikiran sendiri apa yang bisa disumbangkan.

Dengan demikian, penulis adalah pemikir. Ia tidak hanya mengadopsi pemikiran-pemikiran orang lain, juga mengekspresikan pemikiran atau pendapatnya sendiri. Pemikirannya lalu akan memberi warna dan kekhasan tersendiri terhadap karya yang ditulisnya.

Penulis adalah Penulis.

Nah, orang disebut sebagai penulis lantaran adanya hasil karya yang bersangkutan. Tanpa karya, seseorang tak akan dipredikati atau mempredikati diri sebagai penulis. Orang disebut penulis setelah ia berkarya, menghasilkan karya tulis.

Ide-ide yang dimiliki tidak hanya disimpan dalam hati, melainkan diekspresikan ke dalam bentuk tulisan, baik berbentuk karya fiksi maupun noinfiksi. Karya-karyanya itulah yang membawanya disebut sebagai penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun