Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem, Adakah Cara Mengatasinya?

28 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 28 Agustus 2024   07:56 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah daerah dalam hal ini mesti memastikan data kemiskinan di daerahnya. Dengan kepastian dan kebenaran data yang ada, maka program yang direncanakan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, benar-benar akan tepat sasaran dalam pelaksanaannya.

Hendaknya tidak ada data yang disembunyikan hanya karena -- misalnya, kepala daerah merasa malu kalau banyak masyarakatnya berada dalam kategori miskin.

Komitmen pemerintah pusat dan daerah mesti gayung bersambut. Komitmen itu dielaborasi ke dalam program yang memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, terlebih-lebih kemiskinan ekstrem.

Sejumlah program yang bersifat strategis bisa dilakukan, yakni pada aspek pengurangan beban pengeluaran, aspek peningkatan pendapatan, maupun aspek meminimalkan kantong-kantong kemiskinan.

Kampanye Calon Kepala Daerah

Para calon kepala daerah yang maju dalam pilkada tahun ini juga perlu diminta komitmennya untuk memprioritaskan penanggulangan kemiskinan dalam kampanye yang kemudian direalisasikan sebagai program prioritas pembangunan begitu yang bersangkutan menjabat.

Dengan begitu, program pengentasan kemiskinan bisa terus berkesinambungan dan bahkan kian diintensifkan pelaksanaannya dalam rangka mengurangi angka kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu yang paling urgen -- menurut penulis, adalah program pemberdayaan. Tidak hanya berkutat pada bantuan sosial berupa pangan dan sejenisnya, bahkan jauh lebih dari itu.

Diperlukan upaya-upaya pemberdayaan lebih intesif agar masyarakat miskin secara bertahap bisa mandiri secara ekonomi, tidak lagi tergantung kepada bantuan pemerintah.

Kalau bantuan sosial mengakibatkan ketergantungan yang semakin parah, maka program seperti ini tidak bisa disebut berhasil. Orang akan rentan menjadi miskin kembali, begitu program bantuan sosial dikurangi atau dihentikan. Jadi, aspek kemandirian dalam upaya pemberdayaan seyogianya diutamakan.

Memperhatikan Kelompok Lanjut Usia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun