Menyadari bahwa manusia tak luput dari kesalahan, maka ruang permaafan hendaknya selalu dibuka.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus, kata maaf saja tidak cukup, diperlukan ganjaran agar yang bersangkutan menyadari kesalahannya, apalagi telah dilakukan berulang kali. Tanpa ganjaran yang setimpal, orang seperti ini boleh jadi akan kembali mengulangi perbuatannya.
Melupakan, Mengapa Sulit Dilakukan?
Bagi kebanyakan orang, memaafkan mungkin tidak sulit dilakukan. Tapi, melupakan? Sungguh sulit! Mengapa sulit? Mari kita lihat.
Hampir setiap peristiwa dalam kehidupan akan tercatat dalam memori kita, khiususnya di dalam alam bawah sadar (subconscious mind)Â kita.
Kalau masalah-masalah kecil dan biasa, mungkin tak sampai tersimpan demikian dalam hingga ke alam bawah sadar. Kita mungkin akan mudah dan segera melupakannya.
Akan tetapi, jika persoalan atau masalahnya menyangkut hal-hal yang berat dan rumit bagi kita, kemungkinan besar akan terekam di dala pikiran bawah sadar, disadari atau tidak.
Rekaman itulah yang tersimpan di dalam ruang bawah sadar pikiran manusia. Apa yang disimpan itu, akan mencuat atau muncul sewaktu-waktu ketika ada pemantik atau sengaja mengingatnya kembali.
Inilah penyebab mengapa melupakan suatu momen menyakitkan dalam kehidupan menjadi hal yang sulit. Karena, peristiwa itu sudah tersimpan di dalam ruang batin kita.
Diperlukan usaha keras jika hendak mengikisnya atau mengeluarkannya dari ruang batin terdalam kita. Berbagai teknik meditasi dan cara lainnya sudah diupayakan untuk mengeluarkan hal-hal negatif dari ruang pikir terdalam, tapi tetap bukan hal yang mudah.
Selain lantaran alasan di atas, tidak melupakan suatu hal yang demikian penting, menjadi hal yang berguna juga. Mengapa berguna?