Dan, semua ini penting diketahui oleh pebisnis agar mampu menyesuaikan diri, terutama dalam penawaran suatu produk. Jangan sampai barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan sistem kepercayaan atau keyakinan masyarakat. Kalau ini dilakukan juga, maka barang yang dijual tidak akan dilirik oleh konsumen.
Ketiga, estetika.
Estetika berkaitan dengan seni, seperti  dongeng, hikayat, musik, drama, dan tari-tarian. Nilai-nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai kesempatan perlu dipahami dengan baik oleh para pebisnis.
Aspek estetika ini bisa menjadi referensi yang berharga. Para pebisnis bisa mendekati dan mengakrabi seni yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Produk yang ditawarkan pun -- jika memungkinkan, adalah produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam berkesenian.
Keempat, bahasa.
Bahasa adalah cara yang digunakan seseorang kepada orang lain dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan  melalui simbol-simbol tertentu.
Penguasaan bahasa oleh para pebisnis menjadi sangat penting. Pelaku bisnis yang melakukan ekspansi ke luar negeri tentu sangat memahami betapa pentingnya menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Jika memungkinkan, ia bisa belajar bahasa asing lainnya sesuai dengan bahasa yang digunakan di area bisnis yang dimasukinya.
Kemampuan berbahasa akan menjadi modal dasar dalam mengembangkan usaha. Apalagi pebisnis sampai mengetahui hal-hal detail soal bahasa ini, dialek misalnya. Ia akan lebih diterima oleh masyarakat karena mampu menggunakan dan menghargai bahasa tuan rumah.
Jelaslah bahwa terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan, dipelajari, dan dipahami jika hendak berbisnis lintas budaya. Untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis tersebut, maka pemahaman dan penghormatan terhadap budaya setempat harus mendapatkan tempat yang utama.
Janganlah berharap berhasil dalam berbisnis lintas budaya di era global ini jika abai terhadap budaya di wilayah atau daerah yang dimasuki.
Budaya adalah kehormatan dan kebanggaan masyarakat. Maka, tiada pilihan lain selain mengenal, memahami, dan menghargainya. Bisnis yang jempolan adalah bisnis yang selaras dengan nilai-nilai budaya di mana dia hadir, tumbuh, dan berkembang.