Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dialog Imajiner tentang Dunia Tulis Menulis

23 April 2023   10:40 Diperbarui: 11 Mei 2023   16:13 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis sebagai passion (Sumber gambar: elearningindustry.com).

Terkait dengan tempat, ada yang merasa lebih nyaman menulis di rumah atau di kantor. Ada juga yang merasa nyaman menulis di kafe sambil ngopi dengan ditemani beberapa potong kue. Ada yang membutuhkan suasana sepi dan tenang saat menulis, tapi ada pula penulis yang mampu menulis di sembarang tempat, bahkan di keramaian sekalipun.

Tentang hal ini, penulis Mary Tall Mountain pernah mengatakan, "Di mana pun saya menemukan tempat untuk duduk menulis, di situlah rumah saya."

Bagaimana Anda menulis?

Menulis adalah sebuah proses personal. Cara atau teknik menulis setiap orang kemungkinan besar akan berbeda-beda. Setiap pilihan cara terbawa oleh kebiasaan.

Pada umumnya orang memulai menulis dengan membaca. Ya, membaca dalam arti luas. Membaca buku, majalah, koran cetak dan/atau online secara berkelanjutan. Penulis merasa perlu meng-update pengetahuan dengan cara membaca, termasuk di dalamnya dengan pengamatan dan pengalaman sendiri.

Dengan membaca, penulis akan menemukan topik yang menarik untuk ditulis. Mungkin topik tentang daerah wisata tertentu, kuliner, literasi, hukum, adat-istiadat, dan banyak lagi lainnya. Topik yang dipilih itu kemudian dirinci lebih lanjur dengan menyusun kerangka karangan.

Kerangka karangan alias kerangka tulisan itu berisi kalimat-kalimat pendek yang merupakan sub-sub topik yang dibahas dalam tulisan. Disusun secara sistematis dan logis. Setelah itu, barulah dilengkapi dengan isi dari setiap kalimat subtopik sehingga menjadi alinea demi alinea. Gabungan dari alinea-alinea ini menjadi sebuah karangan atau artikel yang lengkap.

Penyuntingan menjadi bagian akhir dari penulisan sebelum dipublikasikan ke media yang sesuai. Penyuntingan ini sangat menentukan kualitas akhir tulisan. Oleh karena itu, mesti diusahakan dengan sebaik-baiknya. Pastikan, mana bagian yang harus diperbaiki, ditambah, dikurangi, bahkan dibabat jika perlu.

Kembali ke judul tulisan ini: dialog imajiner tentang dunia tulis-menulis. Ini hanyalah dialog ala saya. Pembaca pun bisa melakukannya dan akan menemukan jawaban sendiri.  Salam literasi.

(I Ketut Suweca, 23 April 2023).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun