Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Inilah Cara Menggali dan Menemukan Potensi UMKM di Perdesaan!

20 Desember 2022   09:01 Diperbarui: 22 Desember 2022   05:30 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengangkat potensi ekonomi di daerah melalui pembinaan kelompok usaha atau klaster. Salah satunya potensi daun pandan di Desa Tumbu, Kecamatan Karang Asem, Kabupaten Karang Asem, Provinsi Bali.| Dok. BRI via Kompas.com

Kita sudah mengetahui bahwa UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM pada dasarnya merupakan sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan oleh perorangan, kelompok, atau badan usaha.

Pengertian UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM yang meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. 

Pengelompokan atau penggolongan usaha tersebut didasarkan pada kekayaan bersih dan hasil penjualannya.

Sosok I Ketut Sekar, salah seorang seniman senior Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali dengan karyanya berupa wayang kaca (Sumber gambar:www.balipuspanews.com).
Sosok I Ketut Sekar, salah seorang seniman senior Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali dengan karyanya berupa wayang kaca (Sumber gambar:www.balipuspanews.com).

Menggali Potensi Bisnis di Desa

Sebelum memutuskan untuk membangun dan mengembangkan usaha, pertama-tama mesti digali terlebih potensi usaha yang ada di desa. Pertanyaannya, bagaimana menggali dan menciptakan peluang usaha di desa? Mari kta bahas satu per satu.

Pertama, Mempersiapkan Modal Usaha

Hal pertama yang perlu dipersiapkan sebelum memulai adalah modal usaha. Bagaimanapun modal modal usaha ini adalah sumber daya yang harus tersedia terlebih dahulu. 

Modal usaha dimaksud bukan saja berupa uang, juga bisa berupa tanah, bangunan tempat usaha, sarana transportasi, dan peralatan launnya. 

Saab, salah satu hasil karya pengrajin Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali (Sumber gambar:http://nagasepaha-buleleng.desa.id).
Saab, salah satu hasil karya pengrajin Desa Nagasepaha, Buleleng, Bali (Sumber gambar:http://nagasepaha-buleleng.desa.id).

Kedua, Mengenali Kebutuhan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun