Melalui surat lamaran dan resume tersebut diharapkan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat mengetahui potensi si pelamar.
Oleh karena itu, seorang pelamar mesti bisa memformulasi potensi dirinya ke dalam surat lamaran secara tepat. Dengan kata lain, ia mesti mampu menarik perhatian dan hasrat perusahaan untuk menerimanya.
Membuat surat lamaran dan resume sama dengan upaya untuk "menjual potensi diri" kepada pihak yang membutuhkan tenaga kerja. Maka, perlu diupayakan agar dibuat dengan sebaik-baiknya.
Bagaimana dengan pengiriman surat lamaran kerja ini? Ada lamaran yang dbawa atau diantar sendiri ke perusahaan perekrut tenaga kerja, ada juga yang dikirim melalui email atau media lainnya. Ikuti saja ketentuan yang diberlakukan.
Beberapa Tips Penting
Di samping hal yang berkaitan dengan penulisan surat lamaran seperti diuraikan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelamar.Â
Antara lain, jangan melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi. Dengan kata lain, lamarlah pekerjaan yang sesuai dengan ijazah atau keahlian alias skill yang dimiliki. Jika memaksakan diri melamar padahal skill atau pendidikan tersebut tidak dibutuhkan, jelas saja lamaran tersebut akan ditolak.
Selanjutnya, tonjolkan hal-hal yang menjadi minat atau bidang yang dikuasai dengan baik atau sangat baik. Tulis hal ini di dalam resume.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah membuat surat lamaran dengan rapi, bersih, menarik dan terkesan profesional. Surat lamaran adalah media pertama bagi perekrut tenaga kerja untuk mengetahui siapa si pelamar.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk membuat surat lamaran dan lampirannya dengan mengacu pada sudut pandang pembaca, bukan penulisnya.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun surat lamaran dan resume. Melamar pekerjaan identik dengan "menjual potensi diri." Maka, sudah seharusnya surat lamaran disusun dengan cermat, rapi, bersih, dan menarik.