Ada perasaan bangga dan penuh syukur di dalam hati bahwa penulis bisa mencapai titik puncak kemajuan di dunia penulisan dengan menghadirkan buku karya sendiri kepada pembaca. Kebahagiaan batin yang sungguh tak ternilai harganya.
Lalu, dukanya, kalau buku kita biayai sendiri, tentu membutuhkan modal yang lumayan banyak. Beberapa kali penulis membiayai sendiri penerbitan buku.
Apakah pengeluaran untuk penerbitan buku itu bisa impas dengan penjualan buku? Belum tentu. Kalau pun bisa impas, keuntungan finansial yang diperoleh sangat minim.
Sudah repot mempersiapkan segala sesuatunya termasuk biaya, keuntungannya tak seberapa. Begitulah nasib penulis yang tidak terkenal, he he.
Motivasi Menulis
Oleh karena itu, motivasi untuk menulis buku sebaiknya tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan finansial, apalagi untuk kaya dari menulis.
Ada, memang, penulis yang bisa hidup dari menulis buku, tetapi tidak banyak jumlahnya.
Ada baiknya motivasi menulis dilandasi oleh niat untuk berbagi dan meninggalkan warisan. Berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk dibaca orang lain.
Meninggalkan warisan berupa buku yang bisa dibaca oleh generasi kini dan nanti. Ini memberi kebahagiaan batin yang tiada tara.
(I Ketut Suweca, 7 Juli 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H