Penulis masih yakin bahwa membaca yang efektif itu hanya bisa dilakukan dengan melibatkan diri secara total dan fokus pada bacaan.
Seperti apakah itu? Untuk menyerap materi bacaan dengan baik, maka kita mesti melibatkan lebih banyak indera, termasuk aspek kinestetik yang melibatkan gerak tubuh.
Misalnya, sembari mata membaca bagian demi bagian kalimat, otak kita berpikir, hati kita merasakan, mulut kita bergumam, dan tangan kita bergerak menulis.
Dengan demikian sudah ada beberapa aspek dari diri kita yang terlibat. Semakin banyak bagian dari indera kita yang terlibat, semakin baik.
Artinya, daya serap kita terhadap materi bacaan akan semakin bagus jika indera kita lebih banyak terlibat dan terfokus untuk menyerap isi bacaan.
Penulis sendiri suka membaca. Sembari membaca, penulis akan menggarisbawahi bagian-bagian yang menarik dan penting dalam bacaan.
Terkadang mengisi catatan kecil di pinggir tulisan dengan pensil, sekadar sebagai pengingat. Saat menuliskan cacatan-catatan kecil itu seakan-akan penulis sedang memahat isi bagian itu ke dalam pikiran sendiri. Sering juga mengulangi membaca bagian penting itu dengan mengucapkannya secara bergumam.
Cara ini -- menurut penulis, jauh lebih efektif dalam upaya mengingat materi bacaan daripada sekadar membaca sambil lalu saja dengan motivasi agar bisa membaca buku sebanyak-banyaknya
Cukupkah sampai di situ? Belum! Kalau mau mendapatkan hasil yang lebih efektif lagi, lakukan pengulangan membaca untuk bagian-bagian yang menarik dan dianggap penting.
Jadi, membaca bagian tersebut tidak hanya sekali, bahkan dua kali atau lebih. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk menancapkannya ke dalam ingatan. Penulis melakukan pengulangan ini untuk buku-buku yang materinya bagus dan penting.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!