Dibandingkan dengan kata-kata pasif (kata kerja berawalan di), pilihlah kata-kata aktif (kata kerja berawalan me). Dengan memilih kata yang aktif, maka artikel yang kita bangun akan terasa lebih hidup.
Namun demikian, bukan berarti tidak boleh menggunakan kata-kata pasif. Boleh saja, akan tetapi porsikan dikurangi, lebih banyak kata-kata aktif dalam tulisan yang kita susun.
Daripada menggunakan kata dipukul, lebih baik menggunakan kata memukul dengan mengubah pola kalimatnya. Daripada memakai kata ditulis, lebih baik menggunakan kata menulis.
Mereka yang memiliki kepekaan dalam berbahasa, akan merasakan perbedaan kata pasif dengan kata aktif. Yang aktif terasa lebih kuat, lebih berdaya, lebih hidup.
Keempat, pilih kata yang kuat.
Memilih kata yang akan digunakan dalam tulisan juga memerhatikan kekuatan (power) kata yang bersangkutan. Hal ini penting dalam rangka menggedor pintu hati pembaca, mempersuasi pembaca.
Misalnya, ada sederet kata seperti ini: melihat, memandang, memerhatikan, menyaksikan, mengamati, dan memelototi.Â
Kata yang mana menurut Anda lebih kuat? Tentu saja kita harus mempertimbangkan juga konteksnya dalam kalimat.
Kelima, variasikan penggunaan kata.
Terkadang kita lupa membuat variasi dalam penggunaan kata dalam sebuah artikel. Alhasil, terdapat satu-dua kata yang kita pergunakan secara berulang-ulang. Akibatnya, tulisan kita cenderung monoton dan membosankan!