Hal-hal mengenai kebaikan atau kedermawanan sang calon akan dengan cepat menyebar melalui media sosial. Masyarakat pun akan mudah mengetahui tentang siapa sang calon, kendati hanya sebagian kecil saja yang sifatnya di permukaan.
Sebaliknya, jika ada hal-hal negatif tentang sang calon yang diunggah oleh pihak lain, maka akan mudah juga menyebarnya. Bahkan mungkin lebih cepat daripada kisah tentang kebaikan atau kedermawanan sang kandidat.
Jadi, risiko menggunakan media sosial itu relatif besar mengingat masih banyak orang yang lebih suka mengekspose keburukan daripada kebaikan seseorang. Apalagi setiap orang kini bisa menulis apa pun yang menjadi pendapat atau komentarnya melalui media sosial yang terkadang di luar etika.
Akhirnya, tentu saja dikembalikan kepada sang kandidat, mau menggunakan media apa dalam berkampanye politik. Sebelum menentukan pilihan, mereka memang harus melihat dan mempelajari trend perkembangan penggunaan media yang tersedia.
(Â I Ketut Suweca, 21 Agustus 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H