Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa yang Salah dengan Penggunaan Baliho oleh Politisi?

21 Agustus 2021   16:51 Diperbarui: 21 Agustus 2021   16:50 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali ada kampanye, kehadiran baliho demikian semarak. Di sepanjang jalan, di perempatan jalan, penuh dengan baliho. Baliho itu seakan-akan sedang berebutan tempat dan saling berdesakan.

Setiap baliho diharapkan dapat menarik perhatian khalayak yang melintas. "Pertarungan" antarbaliho pun terjadi, sebagai bentuk nyata persaingan politik yang tengah dilakukan oleh mereka yang berada di balik baliho itu.

Budaya Baliho

Ada baliho yang berukuran jumbo, tampak gagah, dan tinggi. Ditempatkan di lokasi yang khusus dan strategis. Ada juga yang sedang-sedang saja ukurannya. Tak kurang pula yang dibuat sederhana dan bahkan ditempel seadanya di batang pohon.

Begitulah budaya baliho politik di negeri tercinta ini. Melalui baliho sang calon legislatif atau eksekutif memperkenalkan dirinya kepada publik secara lebih luas.

Mereka berharap, dengan pemasangan gambar ini, masyarakat menjadi jelas bahwa yang bersangkutan sedang berjuang menuju kursi yang diidam-idamkannya. Istilah kerennya: sedang berjuang untuk mendapatkan kesempatan memperbaiki nasib rakyat agar lebih baik.

Besar-kecilnya baliho, banyak-sedikitnya baliho yang ditebar banyak tergantung pada kemampuan finansial sang calon. Jika ia ingin agar lebih dikenal dengan cepat dan luas, maka mungkin saja ia akan membuat banyak baliho dan disebarkan merata di wilayah pemilihannya. Untuk ini, diperlukan kemampuan pendanaan yang cukup.

Mengapa Memilih Media Baliho?

Pertanyaannya, mengapa masih saja orang menggunakan baliho untuk media promosi alias kampanye politik? Bukankah itu sudah kuno?

Tidak ada yang salah dengan penggunaan baliho dalam berkampanye politik. Toh media ini sudah sangat familiar di masyarakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun