Sedangkan waktu yang tersisa hanya tinggal sedikit untuk menyusun artikel dan mempublikasikannya melalui kompasiana. Alhasil, nyaris tidak ada waktu yang tersedia untuk jalan-jalan melihat lapak para sahabat, termasuk untuk memberi vote dan komentar.
Ketiga, berkaitan dengan kualitas dan aktualitas tulisan. Dalam menulis, saya hanya mengikuti kehendak hati. Saya mau menulis apa, ya, itu yang saya tulis. Betapa terbatasnya kualitas tulisan saya, pembacalah yang menilai. Â
Kendati disediakan Topik Pilihan, saya jarang mengikutinya. Kalau bukan lantaran saya tidak menguasai materinya, juga karena saya lebih memilih kemauan sendiri hendak menulis tentang apa.
Tetap Menulis
Apapun keadaannya, saya akan tetap berusaha menulis di kompasiana, sebisanya. Menulis di sini sudah menjadi kebutuhan. Saya merasa sangat senang bisa menulis di platform bersama ini, kendati terasa semakin sepi silaturahmi.
Namun demikian, pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada para sahabat yang tetap rajin berkunjung ke lapak ini.
Sejumlah kompasianer masih tetap rajin blogwalking lapak saya. Dan, saya pun berusaha membalas berkunjung. Jadi, saling mengunjungi agar tetap bisa saling merawat semangat menulis secara berkelanjutan.
Itulah sedikit catatan saya kali ini. Apa yang saya rasakan mudah-mudahan salah ya. Semoga kita semua sesungguhnya masih semangat untuk blogwalking. Â
Salam literasi untuk semua sahabat.
(Â I Ketut Suweca, 29 Juli 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H