Mungkin cara berpakaiannya yang rapi dan modis, mungkin sikapnya yang ramah, atau lainnya yang Anda bisa perhatikan. Jadikan hal itu sebagai sasaran pujian. Sampaikan bahwa Anda senang cara berpakaiannya, sikapnya, dan seterusnya.
Akan tetapi, Anda harus tetap berhati-hati, jangan sembarang memuji. Temukan timing yang tepat.
Berikanlah pujian yang tulus. Jangan mengada-ada. Jika pujian itu tidak tulus dan bohong belaka, pasti akan mudah kentara. Anda sudah membuat orang kecewa dengan pujian palsu.
Kalau Anda melakukannya dengan tulus, maka pada umumnya akan diterima dengan senang hati.
Setelah keluar dari pertemuan itu mungkin ia akan tetap ingat dengan pujian yang Anda berikan. Ini sungguh sebuah awal yang baik sebelum melangkah lebih jauh.
Kedua, tunjukkan kesalahan tidak secara langsung.
Barangkali Anda menemukan suatu kesalahan dan merasa harus menyampaikannya kepada orang tersebut. Jangan langsung tunjuk hidung! Sampaikanlah secara tidak langsung.
Menunjukkan kesalahan secara tidak langsung itu sangat berguna agar yang bersangkutan mempertimbangkan pendapat Anda sekaligus tidak merasa tersinggung.
Oleh karena itu, temukan cara untuk menyampaikan niat baik ini secara tidak langsung. Janganlah hendaknya Anda langsung tunjuk hidung terhadap kesalahan orang hanya untuk memuaskan ego Anda. Ia bisa 'terbakar' atas apa yang Anda ucapkan.
Ingatlah, harga diri adalah hal yang terpenting bagi setiap orang. Seseorang yang dalam hatinya mengakui berbuat salah pun kalau ditunjuk bahwa ia berbuat salah di muka umum, bukan tidak mungkin ia akan marah dan membantah sebisanya.
Ketiga, sampaikan kesalahan atau kelemahan sendiri terlebih dahulu.