Pemimpin yang baik benar-benar  harus memberikan perhatian pada orang-orang mereka. Para pemimpin ini mengerahkan kemampuan mereka untuk mempelajari kekuatan dan keterbatasan orang-orang mereka, apa yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai, bagaimana tindakan dan reaksi mereka.
Melindungi Anggota
Kedua, buku karya Simon Sinek yang berjudul Leader Eat Last. Senada dengan Dale Carnegie, menjadi pemimpin itu, menurut Sinek, tiada bedanya dengan menjadi orangtua. Orangtua yang bertugas menjaga dan melindungi semua anggota keluarganya dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang dengan baik.
"Kita perlu membangun lebih banyak organisasi yang memprioritaskan kepedulian pada manusia. Sebagai pemimpin, kita bertanggung jawab melindungi anggota kita dan -- pada gilirannya, mereka akan saling melindungi dan bersama-sama memajukan organisasi." tulisnya.
Sinek menyampaikan, menjadi pemimpin itu seperti menjadi orangtua, perusahaan adalah keluarga. Para pemimpin perusahaan akan merawat karyawannya, seperti merawat anaknya sendiri, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Meskipun memprioritaskan para karyawan, pemimpin mesti menciptakan lingkungan kerja yang baik sesuai dengan sistem yang berlaku dan tidak mengorbankan keunggulan atau performa perusahaan.
Ia menyayangkan banyak pemimpin masih melihat karyawan hanya sebagai sumberdaya untuk mengejar keuntungan. Mereka melihat karyawan hanyalah komoditas yang dikelola untuk menghasilkan uang.
"Posisikan uang di bawah manusia, bukan sebaliknya," tegas Sinek. Inilah, menurutnya, menjadi hal mendasar untuk menciptakan kultur yang membuat karyawan bekerja secara alami untuk memajukan perusahaan.
Pentingnya Menjadi Pendengar
Ketiga, buku The Leadership Handbook. Buku karya penulis terkenal, John C. Maxwell ini memuat butir-butir penting tentang kepemimpinan.