Kepercayaan itu sulit diperloleh. Sulit juga mempertahankannya. Oleh karena itu, kepercayaan itu mesti dijaga.
Jika kepercayaan yang diberikan itu bisa dijaga, maka dia akan bertambah dengan pemberian kepercayaan pada hal-hal lain yang lebih besar. Â
Sebaliknya, jika dilanggar, maka kepercayaan itu mudah sekali lenyap dan amat sulit mendapatkannya kembali. Sebuah ungkapan menyebutkan: sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
Sebelum memberikan kepercayaan yang besar, pada umumnya si pemberi kepercayaan akan mencoba memberi kepercayaan melalui tugas atau pekerjaan yang kecil atau sederhana terlebih dahulu.
Begitu dilakukan secara bertahap sampai dia yakin bahwa seseorang memang layak dipercaya untuk pekerjaan atau tanggung jawab yang lebih besar.
Jadi, di dalamnya ada unsur seleksi yang barangkali tidak diketahui yang dilakukan oleh sang pemberi kepercayaan terhadap si penerima.
Begitu seseorang melihat perkembangan yang bagus terhadap kepercayaan yang diberikan dan menilai bahwa orang dimaksud benar-benar bisa dipercaya, maka ia tak akan ragu memberikan kepercayaan yang lebih besar dan lebih besar lagi setelahnya.
Nah, setelah mendapat kepercayaan yang membesar itu, si pemegang kepercayaan jangan sampai lupa diri, menjadi sombong, atau menyalahgunakan kepercayaan untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan yang tidak terpuji.
Jaringan, Seperti Apa?
Ketiga, networking atau jaringan. Dasar dari networking adalah hubungan dalam pergaulan. Pergaulan yang luas dan positif pada umumnya  akan berdampak baik pada seseorang.
Networking ini adalah jalinan hubungan dengan banyak orang yang bermanfaat tak hanya saat ini bahkan juga untuk masa depan.