Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan (Pernah) Abaikan Tiga "Investasi" Penting Ini!

28 Desember 2020   04:42 Diperbarui: 28 Desember 2020   05:24 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, norms atau norma-norma. Norms diindonesiakan menjadi norma-norma merupakan nilai-nilai yang dipedomani dalam kehidupan.

Ada berbagai norma yang berlaku dan dijaga dalam kehidupan masyarakat, seperti norma agama, norma kesusilaan, dan norma hukum.

Ada yang berbentuk semacam kebiasaan, adat-istiadat, ada pula yang berbentuk aturan hukum yang bersanksi tegas dan mengikat.

Norma inilah yang menjadi pegangan bagi siapa pun dalam berpikir, berkata, dan berbuat dalam hubungannya dengan orang lain atau antarsesama.

Orang yang melanggar norma bisa dikatakan tidak tahu sopan-santun, tidak tahu etiket, sampai tak tahu adat.

Kalau pelanggarannya serius, bukan tidak mungkin yang bersangkutan akan dikenai sanksi sesuai dengan adat atau hukum yang berlaku di daerah atau wilayah setempat.

Jadi, norma ini menjadi salah satu modal sosial yang mesti dipegang agar lancar dan selamat dalam berhubungan dengan sesama manusia dan pergaulan dengan siapa pun.

Pelanggaran atau pengabaian terhadap norma akan menjadi bumerang bagi si empunya. Maka, siapa pun yang ingin diterima dalam pergaulan dan dalam hidup pada umumnya, dia mesti berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Kepercayaan Itu Demikian Penting

Kedua, trust atau kepercayaan. Kalau seorang karyawan sebuah perusahaan, tidak mendapatkan kepercayaan dari atasan untuk suatu tugas, apa yang kita rasakan? Padahal, mungkin kita merasa mampu mengerjakan suatu tugas.

Tentu saja ketidakpercayaan itu ada alasannya. Mungkin karena kemampuan yang bersangkutan belum memadai, mungkin karena atasan masih ragu memberikannya. Atau, ia pernah mengkhianati kepercayaan yang pernah diberikan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun