Pertama, norms atau norma-norma. Norms diindonesiakan menjadi norma-norma merupakan nilai-nilai yang dipedomani dalam kehidupan.
Ada berbagai norma yang berlaku dan dijaga dalam kehidupan masyarakat, seperti norma agama, norma kesusilaan, dan norma hukum.
Ada yang berbentuk semacam kebiasaan, adat-istiadat, ada pula yang berbentuk aturan hukum yang bersanksi tegas dan mengikat.
Norma inilah yang menjadi pegangan bagi siapa pun dalam berpikir, berkata, dan berbuat dalam hubungannya dengan orang lain atau antarsesama.
Orang yang melanggar norma bisa dikatakan tidak tahu sopan-santun, tidak tahu etiket, sampai tak tahu adat.
Kalau pelanggarannya serius, bukan tidak mungkin yang bersangkutan akan dikenai sanksi sesuai dengan adat atau hukum yang berlaku di daerah atau wilayah setempat.
Jadi, norma ini menjadi salah satu modal sosial yang mesti dipegang agar lancar dan selamat dalam berhubungan dengan sesama manusia dan pergaulan dengan siapa pun.
Pelanggaran atau pengabaian terhadap norma akan menjadi bumerang bagi si empunya. Maka, siapa pun yang ingin diterima dalam pergaulan dan dalam hidup pada umumnya, dia mesti berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Kepercayaan Itu Demikian Penting
Kedua, trust atau kepercayaan. Kalau seorang karyawan sebuah perusahaan, tidak mendapatkan kepercayaan dari atasan untuk suatu tugas, apa yang kita rasakan? Padahal, mungkin kita merasa mampu mengerjakan suatu tugas.
Tentu saja ketidakpercayaan itu ada alasannya. Mungkin karena kemampuan yang bersangkutan belum memadai, mungkin karena atasan masih ragu memberikannya. Atau, ia pernah mengkhianati kepercayaan yang pernah diberikan sebelumnya.