Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menimbang Manfaat Membaca Buku Sastra bagi Penulis Nonfiksi

24 Desember 2020   08:46 Diperbarui: 24 Desember 2020   18:23 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, ia bisa mengikuti jalan cerita tulisan fiksi itu, baik cerpen, novel, dan sebagainya. Dari sisi kandungan cerita, si pembaca akan mendapatkan wawasan.

Kedua, ia akan mendapatkan kosakata ala sastrawan. Kosakata yang relatif berbeda dengan perbendaharaan kata yang biasanya dia pilih dan pakai dalam penulisan. Nah, kosakata ini menjadikannya lebih lebih kaya dalam bahasa tulis.

Ketiga, dia akan mendapatkan gaya bahasa atau gaya pengungkapan yang beragam. Misalnya, bagaimana penulis fiksi membuat analogi, personifikasi, dan lainnya. Ini sungguh memperkaya khasanah daya ungkap si pembaca yang penulis nonfiksi.

Kalau demikian halnya, apakah penulis nonfiksi, seperti penulis opini, perlu membaca buku-buku fiksi? Jawabannya, jelas, sangat perlu.

Dengan membaca buku-buku sastra, maka ia  memperluas kemampuan berbahasanya. Dari situ ia bisa menuliskan gagasannya dengan lebih baik. Tidak hanya lebih baik, juga lebih legit dibaca.

(I Ketut Suweca, 24 Desember 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun