Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menua tetapi Tetap Sehat dan Bahagia, Apa yang Bisa Dilakukan?

24 Oktober 2020   10:14 Diperbarui: 29 Oktober 2020   02:04 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tetap sehat dan bahagia di usia senja. (Sumber gambar: pixabay.com/Huskyherz)

Ketujuh, senantiasa bersyukur. Bersyukur adalah jalan lapang bagi kita dalam menerima kenyataan hidup, apapun itu. Kita mungkin pernah sedih dan menyesali diri kenapa kita tak seperti mereka yang -- di mata kita, jauh lebih beruntung hidupnya.

Dengan selalu bersyukur berarti kita telah memilih bersikap positif dan berterima kasih atas segala karunia Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik bagi kita, asalkan kita tetap berusaha selaras dengan jalan yang ditetapkan Tuhan.

Selalu luangkan waktu setiap hari untuk bersyukur. Bersyukur kepada Tuhan, berterima kasih kepada para leluhur atau nenek moyang kita.

Berterima kasih kepada mereka yang berkontribusi dalam kehidupan kita. Berterima kasih pula kepada alam semesta. Dan, lihat dan rasakanlah kebahagiaan hidup kita semakin bertambah.

Kesempatan Berbuat Baik

Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa yang terbaik menurut kita sebagai manusia belum tentu menjadi yang terbaik pula bagi Tuhan untuk kita. Maka, daripada memaksakan keinginan, lebih baik serahkan saja sepenuhnya kepada Tuhan untuk menentukannya.

Tugas kita adalah selalu berusaha sambil berdoa. Selebihnya, Tuhanlah yang menentukan. Apa yang bisa kita lakukan, lakukan saja. Apakah itu akan langsung membawa kita pada tujuan atau memerlukan jalan panjang yang berliku, semuanya masih misteri.

Kita melangkah dan melangkah saja mengisi hidup di dunia ini agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain sebelum kematian menjemput.

Kesempatan kita berbuat baik hanya ada di atas tanah. Saat sudah terkubur di dalam tanah kita tak akan bisa berbuat apa-apa. 

(I Ketut Suweca, 24 Oktober 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun