Anda tentu sudah maklum bahwa weselpos adalah cara lama yang biasa digunakan untuk mengirim uang. Weselpos itu bisa di-uang-kan di kantor pos juga.
Mendapatkan honorarium dari koran sangat menyenangkan. Sangat menyenangkan! Saya merasa apa yang saya lakukan sudah terbalaskan dengan honorarium yang saya terima.
Berapa besarannya? Honor menulis selama ini tak pernah membuat saya tercengang. Paling banyak hanya bisa untuk mentraktir 3-4 orang kawan untuk makan malam sederhana saat itu.
Tapi, bukan tidak menghargai honorarium yang saya peroleh. Karena, dengan mengumpulkan uang dari menulis, sedikit demi sedikit, saya bisa membeli sandal, buku tulis, buku bacaan, dan jam weker, he he he. Sesekali, berani mentraktir (calon) pacar membeli bakso di warung Mas Dul di dekat perempatanan jalan ( yang terakhir ini hanya bercanda).
Artikel Dimuat
Akan tetapi, sesungguhnya yang paling membahagiakan adalah saat mengetahui dimuatnya naskah saya di koran. Melihat artikel dan nama saya terpampang di koran, perasaan hati  ini seperti terbang, melayang, he he he.
Itulah sekelumit hubungan saya dengan kantor pos, mesin ketik brother kesayangan, dan honorarium dari menulis artikel.
Beberapa tahun belakangan ini, saya tak lagi harus ke Kantor Pos karena sudah bisa mengirim naskah melalui email.
Lama tak ke Kantor Pos, kangen juga ke sana. Ketika belakangan saya ke situ untuk sebuah keperluan, saya tak temui lagi pegawai yang dulu. Mereka sepertinya sudah pindah tugas atau mendapatkan promosi ke jabatan lebih tinggi.
Yang ada adalah tenaga-tenaga muda yang melayani dengan sigap, energik, dan penuh senyum.
Akhirnya saya mengucapkan Selamat Hari Pos dan Telekomunikasi Telegraf, 27 September 2020 kepada PT Pos Indonesia.