Tarian ini terbilang sangat ekspresif menandakan energi yang begitu besar yang dimiliki oleh pemuda yang sedang memikat hati gadis pujaannya.
Kendati dideskripsikan sebagai seorang pemuda, namun tarian ini lebih sering dibawakan oleh penari wanita dengan kostum pria yang penuh warna.Â
Tari Trunajaya  termasuk ke dalam tarian balih-balihan atau tarian hiburan(tontonan), berbeda dengan tarian sakral. Sebagai tarian hiburan, tari Trunajaya bisa dipentaskan di mana saja. Bisa dipentaskan di halaman pura, di panggung terbuka, dan tempat lainnya.
Kostum Pria, Penari Wanita
Para penari yang mementaskan tari Trunajaya menggunakan kostum yang khas dengan banyak atribut. Karena memperlihatkan karakter laki-laki, maka perempuan yang menarikannya mengenakan kostum sedemikian rupa sehingga tampak gagah sekaligus ekspresif.
Tarian ini dilengkapi dengan properti yang disebut "kepet" di tangan sang penari. Kepet dalam bahasa Indonesia disebut dengan kipas. Di samping menari, kepiawaian memainkan kepet juga tampak dalam gerak tari Trunajaya ini.
Lebih Jauh tentang Gong Kebyar
Lalu, apakah gong kebyar itu? Sebuah sumber menyebutkan bahwa gong kebyar adalah gabungan (barungan, bahasa Bali) Â gamelan Bali sebagai perkembangan terakhir dari Gong Gede, memakai laras pelog lima nada, yaitu : nding, ndong, ndeng, ndung, ndang.
Selanjutnya, gong kebyar dapat diartikan suatu barungan gamelan gong yang di dalam permainannya sangat mengutamakan kekompakan suara, dinamika, melodi, dan tempo yang semuanya sangat dinamis.
Style gong kebyar bisa sedikit berbeda. Perbedaan itu didasarkan pada kepiawaian mengolah melodi dengan berbagai variasi permainan dinamika yang dinamis dan permainan tempo yang diatur sedemikian rupa serta didukung oleh teknik permainan yang cukup tinggi.