Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menyingkap Rahasia "Subconscious Mind Writing"

14 September 2020   05:05 Diperbarui: 14 September 2020   11:57 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: redbubble.com

Bagai tanah yang subur, pikiran bawah sadar menerima semua jenis benih yang ditaburkan di atasnya. Ia akan membesarkan benih itu.

Kalau ditanam benih padi, maka akan tumbuh tanaman padi yang subur. Kalau ditanami tanaman lateng, ia tetap akan perlakukan sama, akan menumbuhkan tanaman penyebab kulit kita gatal itu sebaik ia menumbuhkan tanaman padi.

Bagaimana Mengakses?

Ketika dibutuhkan, kita bisa mengakses  informasi dan catatan pengalaman itu dari pikiran bawah sadar. Misalnya, kita memerlukan informasi tertentu yang terlupa, kita bisa menemukannya kembali. Di dalam pikiran bawah sadar tersimpan banyak file pikiran, perasaan, pengalaman masa lalu yang bisa diakses jika diperlukan.

Lantas, bagaimana mengakses pikiran bawah sadar itu? Bagaimana kita bisa mengingat sesuatu yang sudah kita simpan dulu tapi sulit diingat lagi?

Jika ditemukan caranya, maka kita bisa mengingat sesuatu secara tiba-tiba. Sebelumnya, mungkin kita berusaha keras mengingat-ingat hal itu, namun tak kunjung berhasil. Begitu kita tidak lagi berusaha memikirkannya dan  bersikap rileks atau tak memikirkannya, tiba-tiba ingatan tentang sesuatu itu muncul.

Untuk mengakses pikiran bawah sadar, kita harus masuk ke dalamnya. Kita mesti mengurangi peranan pikiran sadar seraya memberikan pikiran bawah sadar bekerja. Sebab, hanya melalui pikiran bawah sadar kita bisa mengakses memori yang terpendam di situ bahkan bisa mengakses kecerdasan semesta.

Gelombang Pikiran

Lantas, apa yang bisa dilakukan? Secara teoritis, pikiran sadar kita berada dalam gelombang beta (14-100 Hz). Dalam frekuensi ini, orang sedang berada dalam kondisi terjaga penuh atau sadar penuh dengan pikiran yang didominasi oleh logika.

Saat seseorang berada di frekuensi ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, berkonsentrasi sehingga gelombangnya tinggi. Gelombang otak yang tinggi membuat otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinetrin yang bisa menyebabkan rasa cemas, khawatir, marah, atau stress.

Di bawah level gelombang beta, ada yang disebut dengan gelombang alpha dengan frekuensi 8-13,9 Hz. Ini adalah pikiran orang yang dalam keadaan relaksasi, meditatif.  Dalam pikiran ini orang akan merasa ikhlas, nyaman, tenang, dan santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun