Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lakukan Hal Ini Jika Ingin Nyaman Menulis!

30 Agustus 2020   15:59 Diperbarui: 31 Agustus 2020   08:29 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: society19.com

"Kita menjadi siap mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih nyaman. Dan, ketika kita dalam suasana nyaman dalam mengerjakan sesuatu, maka hasil pekerjaan kita akan lebih memuaskan," tulisnya.

Saya sih tidak tergantung pada musik. Boleh ada musik mengalun lembut, boleh pula tidak. Kerja kepenulisan saya tak tergantung padanya. Tetapi, sesekali memutar musik lembut yang bisa kita akses melalui youtube terasa memberikan rasa nyaman dan dorongan untuk berkarya.

Menulis Tanpa Tekanan, Adakah?

Sebetulnya, kegiatan menulis itu tak menuntut segala sesuatunya beres atau segala sesuatunya harus nyaman atau kondusif. Banyak orang yang tetap menulis kendati suasana sekitarnya tak selalu mendukung. Terkadang  situasi dan kondisi-lah menyebabkan kita tak mempunyai pilihan lain dan tetap harus berkarya.

Banyak penulis yang mengalami masalah keuangan, seperti memiliki tagihan yang belum dibayar, uang bulanan yang hampir habis, anak yang belum membayar uang kuliah dan sewa kontrakan, dan sebagainya. Tetapi, ia memilih tetap meluangkan waktu untuk menulis.

Tak kurang pula penulis yang memiliki masalah dengan kesehatan. Ia mungkin terpapar penyakit tertentu yang baru atau sudah lama diidapnya. Ia mungkin punya masalah dengan kondisi fisik yang tak lagi maksimal lantaran sudah usia, toh ia bisa menanggung beban itu tanpa harus berhenti menulis.

Karen Armstrong, penulis A History of God, bukanlah tanpa masalah ketika ia menjalani perannya sebagai penulis. Justru dengan menulis, ia mendapatkan obat untuk memperingan lukanya dari trauma yang dialami dan penyakit yang dideritanya sejak remaja. Ia juga merasa haus akan dunia spiritual.

Demikian juga dengan Virginia Woolf, sastrawan Inggris yang tak asing lagi dengan berbagai karyanya seperti The Voyage Out dan Night and Day. Jika membaca riwayatnya, kita akan mengetahui bahwa dia menulis sejatinya untuk melepas dan mengurangi gangguan kejiwaan yang dia alamai sejak remaja. Ia mengalami gangguan anorexia (tidak bernafsu makan), sakit kepala, depresi, hipermania (perasaan gembira yang berlebihan), dan lainnya.

Menciptakan Rutinitas Menulis

Sebaik-baiknya menulis adalah menulis dengan suasana yang nyaman. Tetapi, hal seperti itu tak selalu kita dapatkan, tak selalu kita bisa ciptakan. Solusinya adalah, menulis dengan keadaan yang ada.

Yang namanya kenyamanan memang kita butuhkan. Tetapi, kenyataannya, kenyamanan itu tak selalu bisa kita dapatkan. Oleh karena itu, menulis dan menulis sajalah semasih bisa. Justru, menulis bisa menjadi salah satu terapi bagi siapa pun yang mengalami masalah psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun